Cek Fakta: Benarkah Vaksin Covid-19 Terhubung Jaringan 5G?

Safrezi Fitra
20 Agustus 2021, 12:43
vaksin, vaksin virus corona, vaksin pfizer, vaksin mrna, vaksin moderna, vaksin terkoneksi jaringan 5g, vaksin terkoneksi bluetooth, vaksin bluetooth
ANTARA FOTO/REUTERS/Soeren Stache/Pool /hp/cf
Seorang perempuan menerima suntikan pertama dari dua suntikan dosis vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 di pusat vaksinasi Metropolis-Halle, saat penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) terus berlanjut di Potsdam, Jerman, Selasa (5/1/2021).

Lalu, beberapa perusahaan pengembang vaksin lainnya, mengembangkan vaksin mRNA yang berbeda. Ada yang mencapurkan vaksin mereka dengan bahan hidrogel. Hidrogel sendiri berfungsi membantu menyebarkan vaksin secara perlahan ke dalam sel tubuh.

Sebagai informasi, para bioengineer telah menggunakan hidrogel serupa selama bertahun-tahun, dengan cara yang berbeda. Misalnya, mereka telah menggunakannya untuk membantu sel induk bertahan hidup, setelah dimasukkan ke dalam tubuh.

Penggunaan hidrogel untuk implan sel induk dan lainnya ini, yang kemudian menciptakan mitos, bahwa mereka dibutuhkan untuk implan elektronik, yang dapat dihubungkan ke internet. 

Teori konspirasi lalu menjalar, dari implan ke hidrogel ke vaksin Covid-19, terutama pada vaksin yang dikembangkan dengan teknologi mRNA. Vaksin Covid-19, menggunakan hidrogel ataupun tidak, bukan jadi masalah.

Bahan untuk vaksin Pfizer-BioNTech, Moderna, Oxford-AstraZeneca dan Sinovac sendiri, masing-masing dapat ditemukan secara terbuka di jurnal ilmiah, yang dapat dicari di internet.

Melansir Databoks, terdapat 20 vaksin yang telah disetujui penggunaannya di dunia. Berdasarkan data Covid-19 Vaccine Tracker, vaksin buatan Oxford/Astrazeneca menjadi salah satu vaksin yang paling banyak disetujui negara di dunia. Kemudian, disusul dengan Pfizer, Sputnik V, Moderna, Sinopharm, Janssen, Serum Institute of India, Sinovac, dan vaksin lainnya.

Kesimpulan

Virus SARS-CoV-2 memang ada. Vaksin Covid-19 yang diciptakan untuk memberi perlindungan bagi tubuh. Vaksin menstimulasi kekebalan spesifik di dalam tubuh, agar tidak tertular atau sakit berat akibat virus Covid-19.

Vaksin Covid-19 bukanlah alat untuk menghubungkan individu ke jaringan 5G, apalagi melalui Bluetooth. Klaim tersebut keliru, tidak ada bukti-bukti ilmiah yang mendukung hal tersebut. Bahan yang terkandung di dalam vaksin tidak berkaitan dengan jaringan elektronik atau internet.

Alfida Febrianna (Magang)

Halaman:

Konten cek fakta ini kerja sama Katadata dengan Google News Initiative untuk memerangi hoaks dan misinformasi vaksinasi Covid-19 di seluruh dunia.

google news initiative x katadata
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...