Jokowi Groundbreaking Pabrik Baterai Mobil Listrik Pertama di ASEAN
Untuk itu, pemerintah akan mengembangkan ekosistem industri baterai dan kendaraan listrik. Kemudian, pemerintah bakal memberikan kepastian hukum dan kemudahan berizin kepada para investor.
Pemerintah juga terbuka atas inisiatif kerja sama dengan negara sahabat. "Saya berpesan kolaborasi yang terbangun bukan hanya di perusahaan besar atau BUMN kita, tapi juga melibatkan UMKM," katanya.
Sementara, CEO LG Energy Solution Jonghyun Kim mengatakan baterai yang akan diproduksi akan menerapkan teknologi baru nickel, cobalt, manganese, aluminum (NCMA). Dengan demikian, pembuatan baterai itu akan menggunakan 90% nikel katoda.
Kim juga menganggap lokasi Karawang memiliki posisi terbaik untuk membangun pabrik. Apalagi wilayah tersebut memiliki 5 klaster industri, yaitu mobil, elektronik, bahan bangunan, makanan, dan jasa logistik.
"Menggunakan lingkungan dan kondisi Indonesia baik sebagai batu loncatan," ujar dia.
Pihaknya pun akan secara aktif menggunakan pabrik bersama tersebut sebagai basis utama menuju pasar kendaraan listrik global di luar pasar ASEAN. "Indonesia akan selangkah lebih dekat untuk membangun rantai pasokan kendaraan listrik terintegrasi pertama di dunia," katanya.