Lawan Perubahan Iklim, Menteri LHK akan Bangun 20.000 Kampung Iklim

Image title
22 September 2021, 15:56
perubahan iklim, kementerian lhk, kampung iklim
ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/foc.
Sejumlah relawan menanam bibit pohon di bantaran kali Cikarang, Kabupaten Bekasi, Minggu (6/6/2021), untuk mencegah dampak dari pemanasan global yang menyebabkan perubahan iklim.

Seperti diketahui, sektor energi dan lahan menjadi penyumbang terbesar emisi gas rumah kaca di Indonesia. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa sebelumnya menyebutkan lebih dari 90% total emisi yang dihasilkan berasal dari kedua sektor tersebut.

Perlu berbagai strategi untuk menyelesaikan persoalan ini dengan menerapkan beberapa skenario untuk kedua sektor tersebut. Suharso menjelaskan untuk mencapai net zero emission di sektor lahan pada 2045 atau 2050, maka Indoensia perlu menambah luasan 300 ribu hingga 500 ribu hektar restorasi mangrove dan lahan gambut.

"Selain itu diperlukan reforestasi lahan terlantar atau jadi hutan sekunder seluas 250 ribu hektare dari yang sedang berjalan," ujarnya.

Selanjutnya, perlu peningkatan efisiensi energi dan bauran energi terbarukan yang sungguh ambisius. Untuk mencapai net zero emission 2045-2070, maka perlu penurunan intensitas energi yang signifikan di kisaran 6%-6,5%. "Sehingga tingkat efisiensi energi rata-rata berada di kisaran 6%, sekarang masih 1%," ujarnya.

Kebijakan efisiensi tersebut juga harus diiringi dengan pemanfaatan energi baru dan terbarukan. Menurut Suharso sektor EBT harus 100% dari bauran energi primer.

Selain itu, yang tak kalah penting yakni kebijakan fiskal. Salah satunya dengan aturan penghapusan subsidi BBM hingga 100% pada 2030. Kemudian memulai penerapan pajak karbon secara bertahap dan ditingkatkan hingga 30% pada 2030.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...