Kemenhub Investigasi Kelalaian Orang Tua dan Maskapai Kasus Citilink

Image title
Oleh Maesaroh
29 September 2021, 09:48
Citilink, pesawat
ANTARA FOTO/Idhad Zakaria/hp.
Petugas memandu pesawat ATR 72-600 milik PT. Citilink, saat melakukan uji coba penerbangan di Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga, Jateng, Kamis (1/4/2021). Pesawat Citilink dengan nomor penerbangan QG 944 rute Cengkareng - Batam dialihkan (divert) ke Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang pada 16.05 WIB karena ulah seorang anak.

Citilink mengatakan mereka mengizinkan anak tersebut naik pesawat karena sudah mendapatkan rekomendasi dari tim Satgas COVID-19 setempat (Bandar udara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang).

 Pengamat Penerbangan Alvin Lie mengatakan tidak ada alasan untuk mengizinkan anak diperbolehkan naik pesawat, termasuk pemberian diskresi kepada anak berkebutuhan khusus.

Pasalnya, aturan sudah jelas melarang anak usia di bawah 12 tahun melakukan perjalanan udara.

"Itu kok diloloskan. Yang mengizinkan terbang itu siapa. Saya dengar dari pihak Ciitlink bilang itu anak berkebutuhan khusus. SE nya kan hanya bilang, anak usia di bawah 12 tahun dilarang terbang. Kalau ada diskresi ya ubah atau cabut dulu SE nya,"tutur Alvin Lie, kepada Katadata, Rabu (29/9)

Dia juga menjelaskan ada sejumlah kejanggalan sampai insiden tersebut terjadi. Menurut informasi yang dikumpulkan Alvin Lie, anak tersebut berusia enam tahun dan duduk di depan kursi pintu darurat.

Dengan asumsi tinggi anak berusia enam tahun sekitar 60 cm maka dibutuhkan waktu bagi anak itu menjangkau cover dan melepas penutup pelindung tuas pintu darurat atau cover handle emergency exit.

"Apa iya nyampe kalau menjangkau dengan tiba-tiba, kemudian apa orang tuanya segitu kurang tidurnya atau memang membiarkan saja anak berbuat sepeti itu. banyak hal yang perlu diperjelas,"tuturnya.

 Dengan adanya pembatasan penumpang selama PPKM, kapasitas pesawat mungkin tidak penuh sehingga penumpang di sekitar anak tersebut tidak melihatnya. Namun, dia menegaskan ada awak kabin yang seharusnya siaga berjaga selama penerbangan.

"Dengan setinggi itu, dia harus berdiri di atas kursi untuk menjangkau cover. Apa iya orang tuanya sampai segitunya membiarkan. Terus awak kabin pada di mana, apa tidak melihat gelagatnya?," katanya.

Insiden pendaratan darurat oleh anak kecil ini tentu saja mencoreng nama Citilink. Padahal, pada bulan ini, maskapai tersebut baru saja meraih predikat ‘5 star covid-19 airline safety rating dari Skytrax, sebuah lembaga pemeringkat penerbangan global independen yang berbasis di Inggris.

Predikat “5 - Star COVID-19 Airline Safety Rating” tersebut adalah penilaian tertinggi untuk kepada maskapai penerbangan atas penerapan protokol kesehatan dalam layanan penerbangan di tengah pandemi Covid-19.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...