Rumah Adat Aceh dan Makna Arsitekturnya

Image title
15 Oktober 2021, 14:52
Rombongan wisatawan mengunjungi rumah adat Aceh.
ANTARA FOTO/Ampelsa/hp.
Rombongan wisatawan mengunjungi rumah adat Aceh.

Tangga

Rumah tradisional Aceh juga umumnya memiliki tangga dengan ciri khas berjumlah ganjil, yakni 7, 9, 11, atu 13. Dalam filosofi Aceh, angka ganjil merupakan bilangan khas dan sulit ditebak.

Pintu

Pintu Rumoh Aceh didesain sedikit rendah. Tingginya hanya sebatas berdiri orang dewasa. Pada bagian atas, terdapat balok melintang, sehingga setiap orang yang hendak masuk harus menundukkan kepala terlebih dahulu.

Menundukan kepala mengandung makna setiap tamu yang masuk ke rumah hendaknya menaruh hormat pada tuan rumah. Namun, begitu sesudah masuk rumah, tamu tidak perlu lagi menunduk, sebab jarak antara lantai dengan atap cukup tinggi .

Bagian atas

Bagian sisi atas rumah ini berbentuk segitiga. Atap rumah mengerucut sehingga tampak lancip ke atas. Atapnya disebut dengan bubong. Bagian yang menyatukan bubong kiri dan kanan dinamakan perabung.

Hadap rumah

Rumoh Aceh selalu menghadap timur dan barat. Hal tersebut dimaksudkan agar siapa pun yang bertamu dapat dengan mudah menemukan arah kiblat.

Selain itu, desain ini juga dimaksudkan untuk keselamatan dari angin badai, sebab di Aceh angin kencang sering berembus dari barat atau timur.

Bagian segitiga

Bagian segitiga yang menghadap timur dan barat dilengkapi dengan komponen tulak angen yang bentuknya berlubang-lubang dengan bentuk beragam, mulai dari hati, segitiga, bintang, atau bentuk lainnya, sehingga lubang-lubang rongga angin tersebut juga berfungsi sebagai keindahan.

Atap rumah

Atap rumah adat Aceh terbuat dari daun rumbia yang dianyam. Daun ini sengaja dipilih karena ringan dan bisa mendatangkan hawa sejuk.

Konstruksi atap diikat pada taloe pawai. Hal tersebut dimaksudkan agar suatu waktu jika terjadi musibah kebakaran, salah satu alternatif penyelamatan yang bisa dilakukan adalah dengan memotong tali atap.

Lantai

Lantai Rumoh Aceh terbuat dari papan yang tidak dipaku atau hanya disematkan begitu saja, supaya suatu waktu papan bilah bisa dilepas dengan mudah. Hal ini sengaja dirancang demikian, tertutama untuk keperluan memandikan jenazah sehingga air sisa mandi bisa langsung jatuh ke tanah.

Pohon kayu

Pada bagian luar rumah, terutama di sebelah barat, ditanam pohon kayu yang besar dan rindang. Pohon ini tidak boleh ditebang karena berfungsi untuk penyelamatan dari angin dan banjir. Pohon besar ini berfungsi menahan hantaman angin barat agar tidak langsung menghantam badan rumah. Selain itu, rindang daunnya berfungsi meneduhkan halaman rumah.

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...