Mengenal Pupuk Kompos dari Manfaat hingga Cara Membuatnya
Kompos juga bisa merangsang mikoriza yang bersimbiosis dengan akar. Penambahan mikroorganisme dalam kompos bisa meningkatkan kualitas pupuk organik ini dan berguna meningkatkan kesuburan tanah.
4. Manfaat pupuk kompos dari aspek lain
Jika dilihat dari aspek lain, manfaat pupuk kompos sebagai berikut:
- Menekan populasi nematoda parasit.
- Detoksikasi pestisida yang diaplikasikan ke tanah.
- Meningkatkan hasil panen berbagai tanaman seperti tomat, padi kedelai, kacang polong, dan sebagainya.
Jenis dan Sumber Bahan Pupuk Kompos
Berdasarkan penjelasan di balittanah.litbang.pertanian.go.id,seluruh bahan organik sebenarnya dapat digunakan sebagai sumber kompos. Berikut beberapa jenis bahan organik yang biasanya digunakan untuk membuat kompos.
1. Sisa tanaman
Kandungan hara beberapa tanaman pertanian cukup tinggi sehingga berguna sebagai sumber energi untuk mikoorganisme tanah. Hara yang terdapat dalam sisa tanaman bisa dimanfaatkan untuk dekomposisi.
Jika digunakan sebagai mulas, sisa tanaman ini dapat menjaga kehilangan air di permukaan tanah dan mencegah erosi.
2. Kotoran hewan
Sumber pupuk kompos lainnya yaitu kotoran hewan. Komposisi hara yang ada di kotoran hewan tergantung dari jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi hewan tersebut.
Meskipun demikian unsur hara di kotoran hewan lebih rendah dibandingkan pupuk kimia. Maka dari itu, aplikasi kotoran hewan untuk pupuk harus lebih banyak.
3. Sampah kota
Sampah kota yang dapat digunakan sebagai sumber kompos yaitu sampah organik. Selama ini banyak sampah organik dari perkotaan misalnya dari hotel dan restoran yang dibuang begitu saja. Padahal jika olah, sampah tersebut bisa menjadi pupuk yang bermanfaat untuk tanaman.
Cara Membuat Pupuk Kompos dari Bahan Sisa Panen
Pupuk kompos bisa dibuat dari berbagai bahan organik yang diproses melalui aktivitas biologi dengan kondisi terkontrol. Sisa panen seperti jerami padi bisa dimanfaatkan untuk membuat kompos. Mengutip dari pertanian.go.id, berikut bahan-bahan dan cara membuat pupuk kompos dari jerami padi.
- Siapkan bahan yang dibutuhkan untuk pengomposan. Sebaiknya cacah bahan hingga ukurannya 3 – 5 cm.
- Tambahkan mikroba untuk membantu pengomposan.
- Penambahan dilakukan dengan cara menyiramkan secara merata atau meletakannya di setiap lapisan setebal kurang lebih 30 cm.
- Tumpuk bahan kompos dan tutup dengan plastik mulsa. Penutupan ini bertujuan untuk menjaga kelembapan, kadar air, dan suhu selama pengomposan.
- Biarkan selama kurang lebih 4 minggu.
- Apabila kompos sudah berwarna cokelat kehitaman dengan tekstur lunak dan tidak beraroma menyengat, maka kompos tersebut telah matang dan siap digunakan.
Cara Membuat Pupuk Kompos dari Daun
Kompos juga bisa terbuat dari dedaunan yang berserakan. Cara membuat pupuk kompos dari daun tidaklah sulit. Melansir dari Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPP2M), berikut ini langkah-langkah membuat kompos dari daun.
- Pertama, siapkan bahan yang dibutuhkan seperti daun-daunan, kotoran ayam, arang sekam, EM4, gula pasir, dan air.
- Pembuatan starter yang dilakukan dengan cara melarutkan gula dengan air.
- Setelah itu tambahkan EM4 dalam starter tersebut sesuai dengan takaran yang telah ditentukan.
- Kemudian diamkan starter selama 24 jam.
- Campur bahan-bahan seperti daun, kotoran ayam, dan arang sekam.
- Siram bahan tersebut dengan starter lalu aduk sampai merata.
- Diamkan kompos tersebut selama kurang lebih 17 hari.
- Apabila bahan tersebut sudah berwarna kehitaman, maka kompos telah siap digunakan.
Aplikasi Pupuk Kompos
Setelah kompos matang, Anda bisa mengaplikasi ke tanaman budidaya. Mengutip dari Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPP2M), berikut ini prosedur pupuk kompos pada tanaman budidaya.
- Aduk kompos yang telah matang.
- Siapkan tanah atau media tanam yang akan diberi pupuk.
- Dosis pemberian pupuk bisa disesuaikan dengan luas lahan yang digunakan untuk budidaya tanaman.
- Tumbuhkan tanaman di atas tanah atau lahan yang telah dipupuk. Kemudian lakukan perawatan seperti penyiraman, perawatan hama dan patogen, serta perawatan penting lainnya.