Migrasi Angkutan Barang Lewat Jalur Kereta Api Butuh Waktu

Cahya Puteri Abdi Rabbi
15 November 2021, 19:08
kereta, barang, logistik
cargo.kai.id
Proses pemuatan angkutan Batu Bara menggunakan Kontainer dengan alat muat Gantry Crane di Sumatera Selatan

Selama periode Januari–September 2021 jumlah barang yang diangkut kereta api mencapai 39,1 juta ton atau naik 8,95% dibanding periode yang sama tahun 2020.

Peningkatan terjadi di wilayah Sumatera sebesar 13,25% sebaliknya wilayah Jawa non-Jabodetabek mengalami penurunan 5,04%.

Sebelumnya, pemerintah menetapkan Pelarangan Angkutan Mobil Barang yang Over Dimension and Over Load atau ODOL akan berlaku penuh mulai awal 2023.

Target zero ODOL dilakukan dengan tujuan untuk menurunkan angka kecelakaan yang melibatkan angkutan barang, mempertahankan umur jalan dan menghindari kerusakan dini jalan, serta menciptakan biaya operasional yang lebih rendah.

Untuk mewujudkan target tersebut, telah dilakukan dan dikembangkan sejumlah kebijakan dan program dalam upaya mengatasi permasalahan keselamatan angkutan barang.

Di antaranya, pengembangan aplikasi E-manifest yang dapat mengetahui pola pergerakan angkutan barang berbasis aplikasi, pengembangan aplikasi E-logbook yang dapat mengetahui unjuk kerja pengemudi seperti waktu kerja, waktu istirahat, dan penggantian pengemudi.

 Selain itu, pemerintah juga telah menerapkan Global Positioning System (GPS) untuk mengetahui perilaku pengemudi.

Juga, penerapan Sistem Manajemen Keselamatan (SMK) untuk meningkatkan efektivitas perlindungan keselamatan dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Kemudian, Standar Pelayanan Minimal (SPM) yaitu standar pencapaian kinerja angkutan barang yakni kompetensi pengemudi, kelengkapan fasilitas kendaraan, dan tarif angkutan barang.

Juga, pembatasan umur kendaraan, dan lain sebagainya, serta program pelatihan bagi awak kendaraan barang khusus (angkutan barang berbahaya).

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...