Mutasi Covid-19 Turunkan Efektivitas Vaksin, Vaksinasi Perlu 100%

Rizky Alika
19 November 2021, 19:54
Petugas kesehatan mempersiapkan cairan vaksin COVID-19 di Lhokseumawe, Aceh, Jumat (19/11/2021). Satgas Penanganan COVID-19 Aceh menyebutkan, hingga 14 November 2021 vaksinasi dosis I sudah diberikan kepada 1.382.413 orang (34,3 persen), dan dosis II seba
ANTARA FOTO/Rahmad/foc.
Petugas kesehatan mempersiapkan cairan vaksin COVID-19 di Lhokseumawe, Aceh, Jumat (19/11/2021).

Ahli menilai vaksinasi Covid-19 di Indonesia harus mencapai 100% lantaran efektivitas vaksin di Tanah Air rata-rata hanya 75%.

Epidemiolog dari Universitas Airlangga Windhu Purnomo mengatakan efektivitas vaksin dapat dilihat berdasarkan efikasinya. Sebagian besar masyarakat Indonesia pun menerima vaksin Sinovac dengan efikasi 65,3%, AstraZeneca dengan efikasi 62,10%, dan Sinopharm dengan efikasi 78,02%.

"Perlindungan untuk komunitas itu tergantung dari seberapa kuat efektivitas dari vaksin dan seberapa menular agent [virus dan bakteri]," katanya kepada Katadata, Jumat (19/11).

Windhu pun memperhitungkan bilangan reproduksi dasar (R naught) Covid-19. yang menunjukkan tingkat penularan virus selama masa infeksius. Pada awal pandemi, R naught virus corona hanya mencapai 2-2,5. Ini artinya, vaksinasi perlu mencapai 60%-70% dari total populasi penduduk untuk mencapai kekebalan komunitas.

Namun dengan adanya varian Delta, R naught Covid-19 meningkat tiga hingga empat kali lipat. "Delta itu R naught mencapai 5-8," ujar dia.

Oleh karena itu, kekebalan komunitas buatan bisa dicapai dengan vaksinasi kepada 100% penduduk Indonesia. Di luar itu, perlu vaksinasi penguat (booster) untuk kelompok rentan, seperti lansia dan komorbid.

Windhu pun berharap pemerintah bisa meningkatkan cakupan vaksinasi, termasuk mengurangi jumlah orang yang menolak vaksin. Kemudian, vaksinasi booster juga perlu dikejar untuk kelompok prioritas.

"Kalau itu tercapai, baru kita benar-benar terlindung sehingga virus terkendali," ujar dia.

Selain itu, upaya kekebalan komunitas bisa tercapai dengan infeksi secara alami. Kekebalan ini terbentuk pada orang yang telah tertular virus corona. 

Namun, belum ada bukti yang menunjukkan besaran imunitas yang diperoleh melalui infeksi alami. "Kalau kombinasi kekebalan buatan dan alami hasilnya tinggi, kita bisa terlindung dari corona," ujar dia.  

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada 19 November pukul 18.00 WIB, vaksinasi dosis pertama telah mencapai 133,71 juta dosis atau 64,21%. Sementara, vaksinasi dosis kedua baru mencapai 88,28 juta dosis atau 42,39%.

Reporter: Rizky Alika

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...