Kualitas IT di Destinasi Wisata RI Tertinggal dari Negara Tetangga
Sandiaga berharap semakin banyak mitra strategis, di luar Kementerian Komunikasi dan Informasi, yang bisa diajak kerja sama untuk perbaikan kualitas ICT di destinasi wisata.
"Di kemenparekraf, kami melihat citra kota dan pariwisata ini merupakan satu hal yang saling berhubungan. Kita ingin melihat bahwa kunci sukses yang berbasis brand equity dan market intellegent bisa ditingkatkan dengan kemitraan," tutur Sandiaga.
Sebelumnya, Sandiaga mengatakan, pengembangan destinasi dan sumber daya manusia serta pemberdayaan masyarakat akan menjadi fokus Kemenparekraf dalam upaya mempercepat pengembangan lima DPSP tahun depan.
Untuk pengembangan destinasi, Kemenparekraf akan menitikberatkan pada pengembangan dan penguatan atraksi, aksesibilitas, amenitas, serta ancillary.
Diwujudkan melalui berbagai program seperti pengembangan destinasi wisata, sertifikasi pariwisata berkelanjutan, revitalisasi sarana di destinasi wisata, dan lainnya.
"Mari wujudkan 5 destinasi pariwisata super prioritas betul-betul berkualitas dengan penuh totalitas," katanya dalam 'Rapat Koordinasi Nasional Percepatan Pengembangan Lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas Tahun 2021', awal Desember lalu (1/12).
Sementara itu, Wihana Kirana Jaya, Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Ekonomi dan Transportasi mengatakan Kemenhub akan terus membantu konektivitas, aksesibilitas penumpang dan wisatawan baik dari luar ke dalam negeri maupun di dalam negeri sendiri.
Konektvitas menjadi penting untuk memudahkan orang untuk berwisata maupun menikmati hasil ekonomi kreatif di destinasi wisata.
"Kami mengutamakan pengembangan bandara, supaya banyak wisatawan datang ke lima destinasi super prioritas. Tidak hanya bandara, kami juga perbaiki infrastruktur jalan,"ujarnya, pada acara Smart City conference.