Dongeng Adalah Cerita Fiktif, Berikut Jenis dan Contohnya

Image title
21 Januari 2022, 14:44
Lukisan Nyi Roro Kidul karya Aditianto
bodag-panggul.trenggalekkab.go.id
Lukisan Nyi Roro Kidul karya Aditianto.

Tiba-tiba seekor buaya muncul ke permukaan air dan berkata “Siapa itu yang berteriak? Mengganggu tidur siangku saja!” Buaya yang lain pun ikut menyahuti dengan ketus pertanyaan si kancil “Diam kau kancil! Atau nanti kami akan memakanmu!”

Kancil menjawab “Tenang dulu hai buaya, Aku ke sini membawa pesan dari sang raja hutan. Jadi jangan dulu engkau memakanku.” Buaya-buaya itu pun penasaran dengan pesan yang dibawa oleh kancil.

“Raja hutan memintaku untuk menghitung jumlah buaya yang ada di sungai ini. Karena, raja hutan akan memberikan hadiah untuk kalian. Jadi panggillah seluruh teman-temanmu” Seru kancil kepada buaya.

Mendengar hal tersebut, buaya pun senang dan bergegas memanggil kawanannya. Buaya-buaya tersebut, kemudian berbaris rapi di permukaan sungai.

Setelah kawanan buaya itu berbaris, kancil lantas melompat sambil menghitung buaya. Namun ternyata, itu hanya siasat cerdik si kancil agar bisa menyeberangi sungai yang dipenuhi kawanan buaya.

Pesan moral dari cerita dongeng buaya dan kancil di atas adalah bagaimana kecerdikan bisa mengalahkan kekuatan.

***

2. Legenda Sangkuriang

Menurut artikel yang ditulis sejarawan Drs. Tarunasena dari Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia, sejarah Gunung Tangkuban Perahu bermula dari cerita rakyat zaman dahulu.

Awalnya, seorang puteri raja bernama Dayang Sumbi diasingkan ke dalam hutan karena hamil di luar pernikahan. Dayang Sumbi kemudian melahirkan anak bernama Sangkuriang. Setelah dewasa, Sangkuriang pergi merantau untuk menuntut ilmu.

Sangkuriang terus berpindah dari satu pertapaan ke pertapaan lainnya hingga ia menjadi sakti. Tanpa sadar, Sangkuriang kembali ke hutan tempat ia dilahirkan dan bertemu Dayang Sumbi, ibu kandungnya. Ternyata, Dayang Sumbi memiliki kesaktian sehingga tampak awet muda seperti gadis remaja.

Sangkuriang terpesona dan jatuh hati hingga mabuk kepayang. Ia tetap tidak percaya bahwa wanita tersebut adalah ibu kandungnya meskipun Dayang Sumbi sudah menjelaskan. Sangkuriang bersikeras ingin menikahi Dayang Sumbi, namun, Dayang Sumbi meminta mas kawin khusus.

Sangkuriang harus membuat danau dan perahu dalam waktu satu malam. Untuk menjalankan tugasnya, Sangkuriang dibantu oleh Guriang Tujuh, yaitu makhluk yang tinggal di pegunungan. Semua pohon di hutan tersebut ditebang dan kini terkenal dengan nama Bukit Tunggul.

Potongan kayu tersebut digunakan untuk membendung sungai sehingga terciptalah sebuah danau. Sebatang pohon yang paling besar dibuat oleh Sangkuriang menjadi sebuah perahu. Pekerjaan Sangkuriang hampir selesai, padahal belum mencapai satu hari.

Melihat hal tersebut, Dayang Sumbi khawatir. Ia membunyikan lesung yang membangunkan ayam jantan sehingga berkokok. Sangkuriang terkejut oleh bunyi kokok ayam jantan, para Guriang Tujuh juga kabur tanpa menyelesaikan pekerjaan.

Amarah Sangkuriang meledak sehingga ia mengejar Dayang Sumbi yang berlari ketakutan. Dayang Sumbi meminta pertolongan Dewata Agung, dalam sekejap tubuhnya menghilang bersama cahaya pagi. Tempat hilangnya tersebut hingga kini dikenal sebagai Gunung Putri.

Sangkuriang marah dan kecewa karena tidak berhasil menemukan Dayang Sumbi. Tak kuasa menahan amarahnya, Sangkuriang menendang perahu yang belum selesai dibuat hingga perahu terbalik.

Bentuk perahu yang terbalik itu berubah menjadi sebuah gunung yang kini dikenal dengan Gunung Tangkuban Perahu.

***

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...