Terbatas, Akses Bekerja Perempuan Penyandang Disabilitas

Image title
Oleh Doddy Rosadi - Tim Publikasi Katadata
9 Maret 2022, 10:37
G20
Katadata

Data BPS menyatakan, di wilayah perkotaan dan pedesaan, hanya 0,18 persen penduduk usia 15 tahun ke atas dengan disabilitas yang bekerja di Indonesia pada 2020. Angka ini turun 0,1 persen dari tahun sebelumnya sebesar 0,28 persen.

Akibat dari rupa-rupa rintangan itu, tak sedikit penyandnag disabilitas hidup dalam kemiskinan dan sulit mandiri. Perlu ada trobosan nyata dari pemerintah dan pemangku kepentingan dalam meningkatkan pemenuhan hak serta perlindungan perempuan penyandang disabilitas.

Terobosan harus diwujudkan dalam bentuk gerakan dan kemudahan, khususnya bagi penyandang disabilitas untuk mengakses, memanfaatkan dan menikmati haknya.

Country Director International Labor Organization (ILO), Michiko Miyamoto mengamini data yang diutarakan Kemenaker. Kata dia, secara global dan juga di Indonesia, partisipasi penyandang disabilitas perempuan lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki.

"Jadi secara global, kita memiliki partisipasi penyandang disabilitas perempuan 40 persen dibandingkan dengan laki-laki 72 persen. Jadi kita terus-menerus memiliki selisih antara 25 persen hingga 20 persen," kata Michiko.

CEO Kerjabilitas, Rubby Emir mengungkapkan, Kerjabilitas tidak hanya melakukan pemberdayaan pada difabel perempuan dan laki-laki, tapi pihaknya melakukan pengarusutamaan pada eksosistemnya, dalam hal ini sektor swasta.

"Karena kalau satu saja, misalnya disabilitasnya saja yang diberdayakan, mereka tidak bisa ditampung ekosistem atau dunia kerja," kata Rubby.

Untuk penyandang disabilitas, Kerjadibilitas menjadi wadah mereka untuk mendapatkan informasi lowongan kerja gratis. Rubby memastikan, perusahaan yang bekerja sama dengan Kerjadibilitas bisa menerima penyandang disabilitas.

Lalu, Kerjadibilitas juga melakukan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan karir dan status pendidikan mereka. Kerjadibilitas membuat pelatihan-pelatihan yang sifatnya praktikel. Tak lupa, Kerjadibilitas turut berkolaborasi dengan Balai Latihan Kerja (BLK) binaan Kemenaker.

"Itu adalah beberapa yang kami lakukan untuk meningkatkan taraf hidup disabilitas," tegasnya.

Sementara itu, Director of Public Policy and Government Relations, Tokopedia, Astri Wahyuni mengaku, cita-cita utama Tokopedia mencapai pertumbuhan yang inklusif. Pertumbuhan di Tokopedia bisa dinikmati oleh berbagai golongan, semua orang di Indonesia.

Tantangan yang dialami penyandang disabilitas juga menjadi tantangan umum bagi perempuan biasa yang ingin masuk ke dunia digital. Menurut dia, yang paling terpenting dipelajari penyandang disabilitas adalah literasi digital.

Tokopedia, kata Astri, tidak hanya berbicara mengenai perusahaanya saja, tapi juga ekosistemnya. Di Tokopedia, kurang lebih 94 persen ekosistemnya terdiri dari usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM). "Sebagian besar peluang penyandang disabilitas adalah membuka usaha sendiri. Tokopedia ingin memudahkan hal tersebut," tegas Astri.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...