Contoh Puisi Rakyat dengan Kaidah Penulisannya

Image title
17 Maret 2022, 10:37
Ilustrasi, sejumlah siswa berpakaian adat membacakan puisi saat upacara dan lomba baca puisi. Puisi rakyat menjadi bagian dari kesusastraan rakyat yang perlu dilestarikan. Ada beberapa contoh puisi rakyat dari berbagai jenis yang bisa menjadi referensi, m
ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/aww.
Ilustrasi, sejumlah siswa berpakaian adat membacakan puisi saat upacara dan lomba baca puisi. Puisi rakyat menjadi bagian dari kesusastraan rakyat yang perlu dilestarikan. Ada beberapa contoh puisi rakyat dari berbagai jenis yang bisa menjadi referensi, mulai pantun, gurindam, dan syair.

Contoh Kedua
Jika hendak mengenal orang mulia,
lihatlah kepada kelakuan dia.
Jika hendak mengenal orang yang berilmu,
bertanya dan belajar tiadalah jemu.
Jika hendak mengenal orang yang berakal,
di dalam dunia mengambil bekal.
Mengumpat dan memuji hendaklah pikir,
di situlah banyak orang yang tergelincir.
Apabila dengki sudah bertanah, datanglah darinya beberapa anak panah.

Contoh Puisi Rakyat Dalam Mode Pantun

Contoh Pertama
Pokok pinang ditanam rapat
Puyuh kini berlari-lari
Samalah kita menjunjung adat
Tunggak budaya semai di hati
Jika keladi sudah ditanam
Janganlah lagi meminta talas

Contoh Kedua

Air surut memungut bayam
Sayur diisi ke dalam kantung
Jangan diikuti tabiat ayam
Bertelur sebiji riuh sekampung

Contoh Puisi Rakyat Dalam Mode Syair

Contoh Pertama

Meskipun kamu sudah besar
Jangan bertutur kata dengan kasar
Jadilah pribadi yang sabar
Agar tetangga tak jadi gusar
Tak perlulah kau menabur cinta
Ini hanya akan membuat luka
Jika akhirnya kita tak bersama
Tak seperti janji yang sedia kala
Jangan risau dengan cobaan
Jangan bersedih karena kesulitan
Berdoa saja pada Tuhan
Insya Allah akan Ia kabulkan

Contoh Kedua adalah Karya Hamzah Fansuri

Inilah gerangan suatu madah
Mengarangkan syair terlalu indah
Membetuli jalan tempat berpindah
Di sanalah iktikat diperbetuli sudah

Wahai muda kenali dirimu
Ialah perahu tamsil hidupmu
Tiadalah berapa lama hidupmu
Ke akhirat jua kekal hidupmu

Hai muda arif budiman
Hasilkan kemudi dengan pedoman
Alat perahumu jua kerjakan
Itulah jalan membetuli insan

Perteguh jua alat perahumu
Hasilkan bekal air dan kayu
Dayung pengayuh taruh di situ
Supaya laju perahumu itu

Sudahlah hasil kayu dan ayar
Angkatlah pula sauh dan layar
Pada beras bekal jantanlah taksir
Niscaya sempurna jalan yang kabir

 

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...