PKB Dukung Tunda Pemilu, Tapi Siapkan Cak Imin Jadi Capres 2024

Image title
30 Maret 2022, 19:16
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar tertawa pada acara Tasyakuran Harlah ke-22 PKB di Kantor DPP PKB, Jakarta, Kamis (23/7/2020). Harlah ke-22 PKB tersebut mengangkat tema Aksi Melayani Indonesia.
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar tertawa pada acara Tasyakuran Harlah ke-22 PKB di Kantor DPP PKB, Jakarta, Kamis (23/7/2020). Harlah ke-22 PKB tersebut mengangkat tema Aksi Melayani Indonesia.

Wacana penundaan Pemilu pun berimbas pada isu penambahan masa jabatan Presiden. Meski di dalam Pasal 7 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 secara jelas menyatakan presiden dan wakilnya hanya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama untuk satu kali masa jabatan. Bagi Luluk, dengan adanya aspirasi dari masyarakat maka terbuka kemungkinan untuk mendiskusikan terwujudnya wacana ini.

“Faktanya memang ada sebagian masyarakat yang mempunyai suara terkait pentingnya penundaan atau perpanjaangan atau konteksnya menambah periodisasi. Itu kan sangat mungkin juga untuk didiskusikan di ruang yang benar. Lembaganya ada di DPR, MPR, dan partai politik,” terangnya. 

Jika penambahan masa jabatan presiden direalisasikan, maka diperlukan amandemen terhadap UUD 1945, khususnya pasal-pasal yang mengakomodir masa jabatan presiden serta penyelenggaraan Pemilu. Menyangkut hal ini, Luluk mengimbau masyarakat agar tidak khawatir, selama diskusi dilakukan oleh lembaga yang memiliki tugas dan fungsi terkait itu.

“Mungkin yang tidak elok adalah ketika anggota kabinet mempromosikan perpanjangan jabatan presiden di luar forum resmi itu justru kurang etis karena dia bagian dari pemerintah. Kalau lembaga politik, seperti DPR dan parpol sudah semestinya,” katanya.

Sebelumnya, anggota kabinet yang membahas wacana penundaan pemilu di luar forum resmi adalah Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Maves) Luhut Binsar Pandjaitan. Dalam sebuah wawancara dengan Deddy Corbuzier, Luhut mengatakan semua wacana yang muncul di masyarakat terkait masa jabatan Presiden Jokowi merupakan bagian dari demokrasi.

Nantinya, menjadi tugas parlemen untuk membuat sikap terkait suara-suara dari masyarakat, yang merupakan konstituen mereka. "Tapi kalau tiba-tiba nanti ada yang bilang kita rakyat ini minta begini-begini. Terus DPR proses, partai politik berproses segala macam, terus sampai misalnya di MPR bilang karena keadaan situasi, seperti tadi yang Dedi bilang, ya udah kita tunda dulu deh satu hari atau setahun, atau dua tahun atau tiga tahun, ya itu kan sah-sah aja," ungkap Luhut dalam podcast Deddy Corbuzier, Jumat (11/3).

Luhut melanjutkan, berdasarkan percakapan masyarakat di jagat maya yang tertangkap Big Data, ia mengklaim sentimen dukungan terhadap Jokowi masih kuat. Namun, Presiden Jokowi tetap teguh dengan ucapan yang sudah disampaikan sebelumnya, yaitu patuh terhadap konstitusi. 

Halaman:
Reporter: Ashri Fadilla
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...