Observasi adalah Salah Satu Metode Pengumpulan Data, Ini Penjelasannya

Siti Nur Aeni
27 Juni 2022, 15:26
observasi adalah
ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko.
Ilustrasi, sejumlah peserta menunggu observasi seusai mendapat vaksinasi COVID-19 suntikan kedua di Jogja Expo Centre (JEC), Bantul, D.I Yogyakarta.

Kelebihan

  1. Data yang didapatkan cenderung memiliki keandalan yang tinggi. Terkadang observasi juga dilakukan untuk mengetahui validasi data yang sudah didapatkan sebelumnya.
  2. Bisa melihat langsung yang sedang dikerjakan atau pekerjaan yang rumit bahkan sulit diterangkan.
  3. Bisa menggambarkan lingkungan fisik dari kegiatan tertentu. Misalnya, tata letak, penerangan, dan lain sebagainya.
  4. Dapat digunakan untuk mengukur tingkat sebuah pekerjaan dalam hal waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Kekurangan

  1. Pihak yang diobservasi seringkali merasa terganggu.
  2. Pekerjaan yang diamati bisa jadi tidak mewakili tingkat kesulitan dari sebuah pekerjaan.
  3. Bisa menggangu proses yang sedang diobservasi.
  4. Pihak yang sedang diobservasi cenderung akan melakukan pekerjaan sebaik mungkin dan menutupi kekurangannya.

Jenis Observasi dan Ciri-cirinya

Masih mengutip dari psikologi.fisip-unmul.ac.id, observasi ternyata memiliki beberapa jenis dengan ciri khasnya masing-masing. Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Observasi Sistematik

Observasi sistematik disebut juga sebagai observasi terstruktur. Jenis observasi ini terdapat kerangka yang memuat faktor dan ciri khusus dari semua faktor yang diamati. Kata sistematik pada jenis observasi ini menekankan segi frekuensi dan interval waktu tertentu.

Adapun ciri dari observasi sistematik ini, sebagai berikut:

  • Isi dan luas observasi terbatas sesuai dengan rumusan khusus.
  • Tanggapan dan peristiwa dicatat secara teliti dan dikuantifikasikan.
  • Menggunakan one way screen.

2. Observasi Eskperimental

Jenis observasi ini dilakukan dengan cara mengendalikan unsur penting dalam situasi sedemikian rupa. Nantinya, situasi tersebut bisa diatur sesuai tujuan penelitian. Observasi ini juga bisa dikendalikan untuk mengurangi atau menghindari bahaya yang dipicu oleh faktor lain yang bisa mempengaruhi situasi.

Ciri-ciri observasi ini, antara lain:

  • Observasi ini diharapkan terjadi pada situasi perangsang yang dibuat seragam maupun berbeda.
  • Situasi dibuat sedemikian rupa agar bisa memunculkan variasi perilaku dan tidak diketahui maksud dari observasi tersebut.

3. Observasi Partisipan

Observasi partisipan adalah observasi yang mengambil bagian dalam kehidupan pihak yang diobservasi. Biasanya, jenis observasi ini ditemukan dalam penelitian yang sifatnya eksploratif.

Contoh dari observasi ini yaitu menyelidiki observasi dalam situasi sosial seperti cara hidup, hubungan sosial dalam keluarga, dan lain sebagainya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan jika ingin menggunakan jenis observasi ini, sebagai berikut:

  • Materi observasi disesuaikan dengan tujuan dari observasi tersebut.
  • Waktu dan bentuk pencatatan dilakukan sesegera mungkin setelah kejadian menggunakan kata kunci.
  • Kedalaman partisipasi disesuaikan dengan tujuan dan situasi.

4. Observasi Formal

Observasi formal ini memiliki sifat terstruktur tinggi, terkontrol, dan umumnya digunakan untuk penelitian. Obervasi ini memerlukan identifikasi definisi secara hati-hati, menyusun data, melatih observer dan menjaga reliabilitas antara taer, serta pencatatan, analisis, interpretasi menggunakan prosedur.

5. Observasi Informal

Jenis obervasi ini memiliki sifat lebih longgar dalam hal kontrol, elaborasi, sifat terstruktur, dan umumnya digunakan untuk merencanakan pengajaran serta pelaksanaan program harian. Observasi informal ini dikenal juga dengan nama naturalistic observation.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...