Apa Kata Menlu Dunia Soal Krisis Pangan hingga Perang Menjelang G20?

Muchamad Nafi
6 Juli 2022, 20:07
Apa Kata Menlu Dunia Soal Krisis Pangan hingga Perang Menjelang G20?
ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/hp.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken memberikan pidato umum di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Selasa (14/12/2021)

Pemerintah Kanada memandang bahwa pada tahun-tahun mendatang, ketahanan pangan akan menjadi salah satu masalah paling serius di dunia, yang mempengaruhi jutaan nyawa dan memicu ketidakstabilan lebih lanjut.

Dalam mendukung agenda G20 Indonesia, Kanada berkomitmen untuk bekerja sama guna mempertahankan tatanan internasional berbasis aturan, membangun ekonomi yang tangguh dan inklusif sehingga pulih dari pandemi. Selain itu akan memajukan kesetaraan perempuan dan pemberdayaan ekonomi serta melindungi lingkungan untuk generasi mendatang.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken (Antara)

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony J. Blinken

“Negara-negara G20 harus membuat Rusia mempertanggungjawabkan tindakannya agar mendukung upaya PBB membuka kembali jalur laut bagi pengiriman biji-bijian” 

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony J. Blinken akan berkunjung ke Bali untuk menghadiri pertemuan Menlu G20. Dalam pertemuan di Bali, Blinken akan meneguhkan kembali komitmen AS untuk bekerja sama dengan para mitra internasional dalam menghadapi tantangan global, di antaranya terkait kerawanan pangan dan energi. Juga mengenai ancaman berlanjut perang Rusia - Ukraina.

Selain menghadiri rangkaian acara G20, Menlu Blinken akan pertemuan secara bilateral dengan Menlu Indonesia Retno Marsudi. Pertemuan lainnya yakni dengan Penasihat Negara dan Menteri Luar Negeri Republik Rakyat China Wang Yi, Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha dan Menlu Don Pramudwinai.

Antony Blinken hendak mengajak negara-negara G20 untuk menekan Rusia agar mendukung upaya Perserikatan Bangsa-Bangsa membuka kembali jalur laut yang terblokir karena konflik Ukraina. Blinken juga akan mengulang peringatan terhadap Cina agar tidak membantu upaya Rusia berperang.

Kalangan analis memperkirakan pertemuan menteri G20 akan dipenuhi perdebatan. Pasalnya, AS dan negara-negara sekutunya menyalahkan Moskow atas penurunan pangan secara global sejak Rusia mulai meluncurkan invasi pada 24 Februari ke Ukraina --negara utama pengekspor biji-bijian.

Ramin Toloui, asisten menteri luar negeri urusan ekonomi dan bisnis, mengatakan kepada Reuters bahwa Blinken akan membahas masalah keamanan energi serta inisiatif PBB untuk mengupayakan pangan dan pupuk dari Ukraina dan Rusia bisa kembali masuk ke pasar global.

“Negara-negara G20 harus membuat Rusia mempertanggungjawabkan tindakannya agar mendukung upaya PBB untuk membuka kembali jalur laut bagi pengiriman biji-bijian,” kata Toloui.

Ukraina, yang menuduh Rusia memblokade pergerakan kapal-kapalnya, mengatakan pekan ini sedang melakukan pembicaraan dengan Turki dan PBB untuk menjamin kelancaran ekspor biji-bijian.

Sementara itu, Rusia yang juga pengekspor utama biji-bijian menuding serentetan sanksi yang dipimpin AS sebagai biang keladi masalah tersebut. Rusia menyatakan sama sekali tidak melakukan blokade biji-bijian dan balik menyalahkan Ukraina, yang dianggapnya tidak melakukan pergerakan.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi (Kemlu RI - Katadata)

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi

“Dunia menunggu para pemimpin G20 untuk menunjukkan kepemimpinannya.”

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi memastikan seluruh menlu negara-negara G20 bakal hadir dalam Foreign Ministrial Meeting pada 7-8 Juli di Bali. Kementeriannya menerima konfirmasai tersebut pada akhir pekan kemarin. 

Bersedia hadirnya para menlu G20 ini tetu menjadi angin segar saat dunia dihadapkan pada ketidakpastian yang tinggi yang memicu krisis pangan dan energi. “Dunia menunggu para pemimpin G20 untuk menunjukkan kepemimpinannya bagi kemanusiaan dan kemakmuran,” kata Retno.

Atas kesediaan hadirnya para menteri, Retno menyampaikan penghargaan tinggi kepada menteri-menteri luar negeri yang bersedia hadir pada FMM G20. “Situasi dunia memang sangat sulit saat ini. Di sinilah kita perlu kerja sama menjalankan komitmen untuk perdamaian dan kemanusiaan,” ujarnya.

Halaman:
Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...