Jokowi Beri Sinyal Kerek Harga BBM, Kapan Waktu yang Tepat?

Ameidyo Daud Nasution
23 Agustus 2022, 06:05
jokowi, bbm, politik
ANTARA FOTO/Umarul Faruq/YU
Presiden Joko Widodo menyapa relawan saat menghadiri Konser Satu Komando Sapu Lidi di Stadion Gelora 10 Nov

Arif memprediksi akan ada tekanan terkait kepuasan masyarakat kepada Jokowi jika menaikkan harga BBM. Namun Presiden memiliki waktu minimal setahun untuk membalikkan situasi.

"Kalau soal daya beli itu bisa dijawab dalam waktu kurang dari setahun, maka bisa positif," katanya.

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio mengatakan Jokowi sudah tak seharusnya lagi memikirkan momentum dalam menaikkan harga BBM. Hal ini lantaran Presiden tak memiliki lagi beban politik.

"Karena Presiden sudah tak perlu lagi mempertimbangkan citra politik," kata Hendri kepada Katadata.co.id.

Hendri mengatakan, risiko politik dalam menaikkan BBM tentu saja ada. Meski demikian, Jokowi tetap perlu mengambil langkah yang tidak populer secara politik demi menyelamatkan keuangan negara. "Diumumkan saja, harus berani tidak populer," katanya.

Dia mengatakan dalam dua tahun ke depan, Jokowi harus memastikan dapat mengakhiri jabatannya dengan baik. Salah satunya memastikan anggaran negara tetap bisa sehat dari beban.

Hendri juga menyarankan, pemerintah tetap memberikan bansos secara beriringan dengan naiknya harga BBM. Hal ini merupakan bentuk kompensasi kepada masyarakat atas naiknya harga.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...