Profil Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden ke-6 Indonesia

Ghina Aulia
26 September 2022, 12:41
Profil Susilo Bambang Yudhoyono
instagram/aniyudhoyono
Ilustrasi, SBY bersama lukisan miliknya.

Setelah itu, SBY menjabat sebagai Kepala Staf Teritorial (Kaster) ABRI (1998-1999). Penampilan publiknya mulai menonjol saat menjabat Kepala Staf Teritorial ABRI tersebut.

Masuk Panggung Politik

Profil Susilo Bambang Yudhoyono di bidang politik dimulai dari 2000. Saat itu ia memutuskan untuk pensiun dini dari kemiliteran.

Saat itu, ia dipercaya menjabat sebagai Menteri Pertambangan dan Energi pada masa pemerintahan Presiden K.H Abdurrahman Wahid, atau yang akrab dipanggil Gus Dur.

Ketika itu, SBY masih berpangkat letnan jenderal dan akhirnya pensiun dengan pangkat jenderal kehormatan.

Tak lama kemudian, SBY meninggalkan posisinya sebagai Menteri Pertambangan dan Energi, karena Gus Dur memintanya menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Sosial, dan Keamanan (Menkopolsoskam), menggantikan Jenderal Wiranto.

Posisi di kabinet pemerintahan kembali dilanjutkan di masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri. Kala itu, SBY dipercaya menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menkopolkam)

Tugas terberatnya sebagai Menkopolkam adalah, mengembalikan kepercayaan masyarakat dan dunia bahwa keamanan di Indonesia dapat diwujudkan.

Faktor keamanan inilah yang kerap dijadikan investor asing untuk membatalkan rencana investasinya di Indonesia.

Sementara, dari dalam negeri masyarakat merasa was-was dengan berbagai gangguan seperti teror bom yang sering terjadi.

Persoalan lainnya adalah, upaya menghentikan pertikaian di daerah konflik, yang secara perlahan memperlihatkan kemajuan.

Maju Menjadi Presiden Republik Indonesia

Pada 11 Maret 2004, ia memilih mengundurkan diri dari jabatan Menkopolkam, untuk berkonsentrasi dalam karir politik.

Langkah pengunduran diri ini dinilai berbagai pihak membuatnya lebih leluasa menjalankan hak politik, yang akan mengantarkannya ke kursi puncak kepemimpinan nasional.

Popularitasnya telah mendongkrak perolehan suara Partai Demokrat pada Pemilu legislatif 2004, yang menduduki peringkat lima dan mengantarkannya menjadi calon presiden.

Tak lama setelah Pemilu Legislatif April 2004, SBY pun secara resmi meminta kesediaan Jusuf Kalla mendampinginya sebagai Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden. Keduanya dicalonkan Partai Demokrat, PKPI dan PBB.

Pada Pemilu Presiden putaran pertama 5 Juli 2004, pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla memperoleh 39.838.184 suara (33,574%). Diikuti pasangan Megawati-Hasyim Muzadi dengan jumlah suara 31.569.104 (26,6%).

Kedua pasangan ini, akhirnya maju ke Pemilu Presiden tahap kedua, yang dilaksanakan pada 20 September 2004.

Kemudian, pada Pemilu Presiden putaran kedua, pasangan yang kerap disebut SBY-JK ini meraih kepercayaan mayoritas rakyat Indonesia, dengan perolehan suara di atas 60%.

Pada periode berikutnya, SBY kembali mencalonkan diri. Namun kali ini dirinya berpasangan dengan Boediono, dan berhasil kembali menjabat.

Presiden dengan Jiwa Seni yang Tinggi

Tak hanya dikenal sebagai perwira militer yang cakap, serta sebagai seorang negarawan. Profil Susilo Bambang Yudhoyono juga dihiasi jiwa seni yang tinggi.

SBY cukup dikenal rajin menciptakan lagu. Bahkan, lagu ciptaannya acapkali dinyanyikan dalam berbagai kesempatan ketika dirinya menjabat presiden, mulai dari acara kenegaraan hingga acara santai.

Tak hanya itu, sejumlah lagu ciptaannya SBY itu pun dipopulerkan oleh artis-artis ternama. Adapun, lagu-lagu ciptaan SBY yang populer di antaranya berjudul "Malam Sunyi di Cipaganti", "Ku Yakin Sampai di Sana", "Kembali", "Jiwaku Tenang di Malam Itu", dan "Berkelana ke Ujung Dunia".

Selain itu, SBY juga mempublikasi karya berupa tembang yang khusus dipersembahkan untik mendiang sang Istri. Bertajuk ‘4 Tembang Kenangan untuk Istri Tercinta,’ tembang tersebut sangat menggambarkan rasa rindu dan cinta dari SBY kepada istrinya.

Selain lagu, SBY juga memiliki hobi melukis. Hobi ini ia tekuni sejak ia masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP).

Beberapa lukisannya dikenal masyarakat setelah dikirimkan melalui laman Instagramnya, antara lain "I Understand More the Meaning of Life" dan "Diilhami Pacitan".

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...