Tragedi Kanjuruhan Renggut 125 Nyawa, Siapa Paling Bertanggung Jawab?

Ameidyo Daud Nasution
3 Oktober 2022, 19:04
tragedi Kanjuruhan, stadion Kanjuruhan, Arema, polisi
ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom)
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Merespons hal ini, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan dirinya akan menginvestigasi dugaan kekerasan tersebut. Andika juga menjanjikan ada sanksi keras jika anak buahnya terbukti melakukan tindak kekerasan.

"Itu bukan dalam rangka mempertahankan diri atau (yang lain) misalnya. Itu bagi saya masuk ke tindak pidana," ujar Andika di Kemenko Polhukam.

Apakah Panitia Pelaksana?

Sorotan juga datang kepada Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan derby Jawa Timur itu. Sejumlah warganet menganggap mereka lalai sehingga pemicu kerusuhan tak bisa dicegah.

Mahfud pada Minggu (2/10) mengatakan sebenarnya aparat sudah meminta jam pertandingan dimajukan menjadi sore hari. Begitu pula jumlah penonton dibatasi sesuai kapasitas Stadion Kanjuruhan.

Kenyataannya, jumlah penonton Arema melawan rival beratnya itu membludak menjadi 42 ribu orang. Hal ini menjadi salah satu pemicu awal kondisi lapangan tak bisa dikendalikan.

Ombudsman Jawa Timur juga menganggap Panpel abai terhadap aturan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) soal aturan dan keselamatan di stadion. Oleh sebab itu mereka akan melakukan investigasi.

Apakah suporter Arema Malang?

Kerusuhan bermula ketika suporter Arema tak puas atas kekalahan Singo Edan melawan Persebaya dengan skor 2-3. Seorang Aremania Korwil Bantur, Slamet Sanjoko mengatakan awalnya, ada dua Aremania yang beralasan ingin foto dengan pemain Arema usai pertandingan.

Slamet selaku Korwil lalu meminta aparat tak mengizinkan dua orang itu berfoto. Namun, kedua suporter akhirnya diizinkan masuk ke lapangan lantaran terus memaksa panitia.

Ternyata, dua suporter ini menghampiri pemain untuk meminta maaf kepada para Aremania di stadion. "Mereka mendekat ke pemain Arema FC kemudian terjadi bentrokan, pemicunya di situ," kata Slamet pada Minggu (2/10) dikutip dari Antara.

KERICUHAN USAI PERTANDINGAN AREMA MELAWAN PERSEBAYA
KERICUHAN USAI PERTANDINGAN AREMA MELAWAN PERSEBAYA (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom.)

 

Melihat ada bentrokan, suporter lainnya langsung merangsek masuk lapangan. Slamet bersama rekan-rekannya dari Bantur lalu memutuskan untuk mencari jalan keluar.

Beberapa menit berada di luar stadion, ia melihat ada tembakan gas air mata ke arah tribun. "Kami sudah lolos dan tidak tahun kondisi di dalam, namun ada rekan yang terkena gas air mata," katanya.

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta beralasan penembakan gas air mata dilakukan karena suporter berlaku anarkis serta menyerang petugas. Namun ia tak menampik, jatuhnya banyak korban karena suporter panik.

"Karena gas air mata, mereka pergi ke satu titik di pintu keluar. Kemudian terjadi sesak napas, kekurangan oksigen," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...