BPOM: Obat Batuk India Penyebab Kematian Anak di Gambia Tak Ada di RI

Happy Fajrian
15 Oktober 2022, 19:16
bpom, obat batuk, kematian anak, india, gambia, sakit ginjal
KATADATA
Ilustrasi obat.

Namun demikian, sebagai langkah kehati-hatian, BPOM juga sedang menelusuri kemungkinan kandungan DEG dan EG sebagai cemaran pada bahan lain yang digunakan sebagai zat pelarut tambahan.

“BPOM terus melakukan langkah pengawasan intensif terhadap obat-obat terkait dan akan segera menyampaikan hasilnya kepada masyarakat,” ujarnya.

Juru bicara kementerian kesehatan, Mohammad Syahril, mengatakan Indonesia akan berkoordinasi dengan peneliti dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang telah menemukan kadar dietilen glikol dan etilen glikol dalam obat batuk yang menyebabkan anak meninggal di Gambia.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menemukan sebanyak 131 kasus cedera ginjal akut misterius pada anak di Indonesia sejak Januari lalu. Syahril mengatakan kepada Reuters, pemerintah masih menghitung jumlah kematian secara nasional.

Dia juga mengatakan, kasus ginjal akut di Indonesia kemungkinan tidak ada hubungannya dengan kasus di Indonesia. Sebanyak 70 anak di Gambia, Afrika meninggal dunia setelah mengkonsumsi obat batuk dan pilek sirup buatan Maiden Pharmaceuticals.

Pemerintah India telah menghentikan produksi perusahaan farmasi yang berbasis di New Delhi. Otoritas kesehatan India menghentikan semua produksi Maiden Pharmaceuticals setelah laporan menerima laporan WHO. Obat batuk dan pilek sirup itu diimpor dari India oleh Atlantic Pharmaceuticals yang berbasis di Atlanta, Amerika Serikat.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...