8 Kesaksian Baru Bharada E Ihwal Kematian Brigadir J, Jadi Mimpi Buruk

Ira Guslina Sufa
1 Desember 2022, 09:35
Bharada E
ANTARA FOTO/Fauzan/aww.
Terdakwa kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Richard Eliezer bersiap menjalani sidang lanjuutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Senin (21/11/2022).

“Dengar itu saya kaget, takut juga,” tutur Richard.

Richard mengaku merasa takut karena saat itu karena dirinya merupakan salah satu ajudan yang ada di Magelang saat itu. Setelahnya, Ferdy Sambo pun menunjukkan amarah terkait peristiwa yang terjadi di Magelang.

“Kurang ajar ini, kurang ajar. Dia sudah tidak menghargai saya. Dia menghina harkat martabat saya,” ucap Richard ketika mengutip Ferdy Sambo.

Bahkan, Richard mengungkapkan, Ferdy Sambo sempat mengucap, “Harus dikasih mati anak ini” dengan emosi dan wajah yang sudah memerah.

Usai menumpahkan emosinya, Richard pun mengungkapkan bahwa Ferdy Sambo mengatakan, “Nanti, kau yang tembak Yosua, ya. Karena kamu yang tembak Yosua, saya yang akan bela kamu. Kalau saya yang tembak, tidak ada yang bela kita.”

Ferdy Sambo pun memaparkan skenario yang akan mereka gunakan, yakni peristiwa diawali dengan pelecehan dari Yosua terhadap Putri Candrawathi. Kemudian, Putri berteriak dan didengar dengan Richard.

Setelah Richard datang ke tempat Putri dan Yosua ketahuan, terjadi adu tembak antara Yosua dengan Richard, yang berakhir pada terbunuhnya Richard. Demikian paparan skenario oleh Sambo kepada Richard, tepat di hadapan Putri Candrawathi.

Mendengar skenario tersebut, Richard mengaku kaget, takut, dan merasa tertekan. Pergolakan tersebut mengakibatkan pikirannya menjadi kacau dan dirinya terdiam.

Ketika meyakinkan Richard untuk melakukan penembakan, Ferdy Sambo berulang kali mengatakan bahwa skenario tersebut menempatkan Richard dalam posisi yang aman. Pertama, Richard berada di dalam posisi membela Putri Candrawathi. Kedua, Richard berada di dalam posisi membela diri karena, berdasarkan skenario, Yosua menembak Richard terlebih dahulu.

Menurut Bharada E Ferdy Sambo menegaskan kepada Richard bahwa ia berada di dalam posisi yang aman. Lantas, sebelum beranjak menuju rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Richard sempat ke kamar mandi dan berdoa kepada Tuhan.

Ia memohon agar Ferdy Sambo berubah pikiran dan berharap agar peristiwa Duren Tiga tidak terjadi.

Penembakan Brigadir J

Beranjak menuju Duren Tiga, Richard mengungkapkan bahwa dirinya sempat merasa takut ketika berada di lantai 2. Kala itu, ia menyempatkan diri untuk kembali berdoa di kamar dan terdiam selama beberapa saat.

“Dalam pikiran saya, ‘wah, sudah mau terjadi’,” ucap Richard.

Beberapa saat kemudian, ia mendengar suara Ferdy Sambo yang memasuki kediaman. Pada momen itu, berdasarkan kesaksian Richard, Ferdy Sambo telah menggunakan sarung tangan karet hitam.

Richard pun turun dari lantai dua untuk menghampiri Ferdy Sambo. Ketika tiba di hadapan Ferdy Sambo, Richard mendengar Sambo bertanya, “Sudah kau isi senjatamu?”

Richard mengatakan bahwa dirinya belum mengisi, dalam hal ini mengokang senjatanya. Usai diberi perintah, Richard pun mengokang senjata miliknya, yakni Glock.

Tak lama kemudian, Yosua masuk bersama Ricky dan Kuat Ma’ruf yang berada di belakang Yosua. Saat Yosua masuk, tutur Richard, Ferdy Sambo langsung menoleh ke arah Yosua dan berseru, “Sini kamu!”

Richard juga bersaksi bahwa Ferdy Sambo memegang leher Yosua dan meminta Yosua untuk berlutut di depannya.

Akan tetapi, menurut Bharada E Yosua tidak berlutut dan hanya merendahkan tubuh sembari bertanya-tanya apa yang sedang terjadi saat itu. Kemudian, Ferdy Sambo melirik ke arah dirinya dan memerintahkan Richard untuk menembak Yosua.

“Melirik ke saya, ‘Woy kau tembak, kau tembak cepat! Cepat kau tembak!’,” ucap Richard ketika menggambarkan situasi yang ia alami saat itu.

Akhirnya, Richard pun menembak Yosua sebanyak tiga atau empat kali dengan jarak sekitar 2 meter. Kala melontarkan tembakan pertama, Richard mengaku bahwa dirinya sempat menutup mata. Setelah menerima tembakan, Yosua pun terjatuh dan sempat mengerang kesakitan.

Ricky Rizal Pernah Ingin Tabrakkan Bharada E

Bharada E mengungkapkan koleganya Ricky Rizal pernah menyampaikan niat ingin menabrakkan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Menurut Bharada E niat itu ada saat rombongan Putri Candrawathi dalam perjalanan dari Magelang menuju Jakarta. 

"Bang Ricky ini bilang ke saya, ingin menabrakkan mobil di sebelah sisi kiri, pada saat dari Magelang ke Jakarta," kata Bharada E ketika menyampaikan kesaksian di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Rabu (30/11). 

Menurut Bharada E, pada saat itu, Ricky ingin menabrakkan mobil pada sisi kiri. Alasannya, saat perjalanan dari Magelang ke Jakarta Brigadir J duduk di posisi sebelah kiri dan tertidur sepanjang perjalanan.  

Bharada E memaparkan, setelah adanya kejadian di Magelang, Jawa Tengah, rombongan Putri Candrawathi kembali ke Jakarta dengan menaiki mobil secara terpisah. Brigadir J yang biasanya menjadi sopir Putri, justru berada di mobil yang sama dengan Ricky Rizal. Sementara itu, Putri menaiki mobil yang sama dengan Bharada E, Kuat Ma'ruf, dan asisten rumah tangga (ART) Susi. Cerita Ricky Rizal itu membuat Bharada E menduga bahwa konflik terkait Brigadir J telah terjadi sejak di Magelang.

"Saya berpikir, dalam pikiran saya, berarti sudah dari Magelang ini," kata Bharada E. 

Mendengar pernyataan itu, Hakim Ketua Wahyu Iman Santosa pun menegaskan pada Bharada E mengenai apakah pernyataan itu dapat ia pertanggungjawabkan. Ia juga mengingatkan Bharada E yang tengah bersaksi, bahwa ia sudah disumpah. 

"Bisa (saya pertanggungjawabkan). Siap, saya disumpah," ujar  Bharada E. 

Menurut Bharada E, pengakuan Ricky itu disampaikan saat mereka tengah duduk bersama. Meski tidak ingat persis tanggal percakapan, namun Bharada E mengatakan diskusi itu terjadi setelah Brigadir J meninggal. 

"Saya tidak bisa pastikan tanggal-tanggalnya, tapi sering. Nah, Itu sempat di lantai dua itu, pada saat saya dan bang Ricky di samping, bang Ricky sempat ngobrol ke saya, blak-blakan," kata Bharada E lagi.  

Bharada E bersaksi, Ricky Rizal pun menyanggah pernyataan tersebut dan mengatakan ia tidak pernah menyampaikan bahwa dirinya ingin menabrakkan mobil dalam perjalanan dari Magelang menuju Jakarta bersama Brigadir J. “Pasca-penembakan, yang kami bertemu di lantai 2 berdua dan saya menyampaikan ingin menabrakkan mobil, itu tidak pernah saya sampaikan," ucap Ricky.

Bharada E Merasa Berdosa hingga Mimpi Buruk

Richard mengaku bahwa dirinya menembak karena merasa takut dan tertekan. Perbedaan pangkat di antara dirinya dengan Ferdy Sambo, menurut Richard, bagaikan langit dan bumi.

“Ini jenderal bintang dua, menjabat sebagai Kadiv Propam dan posisi saya, pangkat saya bharada. Pangkat terendah,” ucapnya.

Ia pun tidak tahu harus berbicara kepada siapa mengenai hal ini. Selain itu juga terdapat ketakutan, apabila ia bercerita kepada orang lain dan Ferdy Sambo mengetahui hal tersebut, dia akan menjadi korban seperti Yosua.

Richard kemudian memutuskan untuk tetap melakukan penembakan terhadap Yosua. Akan tetapi, pascapenembakan,Richard mengaku dirinya merasa dihantui oleh bayang-bayang Yosua.

Selama 3 minggu, Richard mengatakan dirinya dihantui oleh mimpi buruk. Bayang-bayang Yosua membuatnya merasa takut dan tertekan.

Ia juga merasa bersalah atas penembakan yang telah ia lakukan terhadap Yosua. Dengan demikian, Richard pun mengakui perbuatannya dan membongkar skenario Sambo.

Penasihat hukum Richard, Ronny Talapessy, juga mengatakan hal yang serupa. Ronny mengatakan bahwa Richard merasa bersalah mengingat ia telah menembak teman sendiri, bukan orang lain.

Karenanya, tutur Ronny, pihaknya selalu mendampingi Richard dan sempat melibatkan rohaniawan untuk mendampingi Richard ketika di tahanan.

“Tapi, buat kami, sekarang sudah lebih lega. Kenapa? Karena ketika meminta maaf kepada keluarga korban, kemudian keluarga korban memaafkan, itu sudah lega,” ucap Ronny.

Halaman:
Reporter: Ade Rosman, Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...