BKKBN: Calon Ibu Tak Periksa Kesehatan, 300.000 Bayi Stunting / Tahun

Happy Fajrian
17 Februari 2023, 08:44
stunting
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.
Kader Posyandu mengukur lingkar lengan anak saat pelayanan jemput bola di salah satu rumah warga, Rangkapan Jaya, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Selasa (14/2/2023).

Sebagai upaya nyata menciptakan generasi berkualitas sejak sebelum lahir, BKKBN sendiri sudah membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang berjumlah 600 ribu personel yang dibagi ke dalam 200 ribu tim.

Tujuannya adalah mendampingi keluarga baik dalam mempersiapkan kehamilan yang sehat ataupun menggaungkan bahaya stunting. Meski saat ini banyak personel masih menjalankan pelatihan, berbagai bentuk pelatihan TPK ditargetkan rampung pada Maret 2023, sehingga pendampingan jadi lebih berkualitas.

Cara pencegahan bayi stunting lainnya adalah melalui pembagian Tablet Tambah Darah (TTD) bagi remaja putri di sekolah bersama Kementerian Kesehatan. Kontrol kehamilan juga semakin diperkuat melalui penambahan waktu minimal pemeriksaan ANC dan USG.

Aplikasi Elsimil bahkan dihadirkan untuk mencatat kondisi kesehatan calon pasangan pengantin secara lengkap. Misalnya, mencatat tinggi dan berat badan, kadar hemoglobin, terkena anemia atau tidak dan lain sebagainya.

Bersama Kementerian Agama, data-data itu dijadikan sebagai syarat untuk menikah agar pasangan yang merencanakan mempunyai anak, bisa menciptakan masa kehamilan yang baik dan tidak berisiko.

Program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) juga dihadirkan guna meningkatkan asupan gizi keluarga berisiko stunting yang telah terdata berdasarkan hasil skrining dan Pendataan Keluaga (PK) milik BKKBN.

Dengan demikian, Hasto berharap dengan sejumlah skrining yang digencarkan, lahirnya bayi berisiko stunting bisa ditekan.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...