5 Hal yang Dibahas Jokowi dengan 5 Ketum Partai, Babak Koalisi Besar

Ira Guslina Sufa
3 April 2023, 09:20
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kanan), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kedua kiri), dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) memberikan keterangan pers usai menghadiri acara Silatura
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kanan), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kedua kiri), dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) memberikan keterangan pers usai menghadiri acara Silaturahmi Ramadhan 1444 H DPP PAN di Kantor DPP PAN, Jakarta, Minggu (2/4/2023). Acara tersebut turut dihadiri para ketua umum partai politik koalisi pendukung pemerintah seperti PAN, Partai Golkar, Partai Gerindra, PPP, dan PKB.

Presiden Joko Widodo bertemu dengan pimpinan 5 partai politik pendukung pemerintahan pada Minggu (2/4). Pertemuan digelar sekaligus buka puasa bersama yang dilaksanakan di Kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional. 

Jokowi tiga di kantor PAN sekitar pukul 11.30 WIB. Ia lalu membuka acara bertajuk Silaturahmi bersama Presiden Joko Widodo dan dilanjutkan dengan Salat Zuhur berjamaah. Kegiatan dilanjutkan dengan menggelar pertemuan terbatas bersama para ketua umum partai. 

Pada pertemuan itu lima ketua umum partai pendukung pemerintah hadir. Mereka adalah Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Mardiono, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar. 

Dua ketua umum partai lain yang juga merupakan partai pendukung pemerintah tidak hadir di lokasi. Mereka adalah Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. 

Zulkifli Hasan menjelaskan Megawati dan Surya Paloh turut diundang namun tidak hadir karena sedang berada di luar negeri. Namun, Wakil Ketua Umum Nasdem Ahmad Ali mengatakan partainya tidak mendapat undangan. 

“Kami kebetulan kali ini tidak diundang. Kami tidak tahu apa yang mereka bicarakan menurut saya pasti baik untuk bangsa,” ujar Ahmad Ali saat dikonfirmasi Katadata.co.id. 

Apa saja yang dibahas oleh Presiden Jokowi bersama lima ketua umum partai politik dalam pertemuan tersebut? Berikut rinciannya. 

1. Bahas Elektabilitas Prabowo 

Presiden Joko Widodo menyatakan kenaikan elektabilitas Prabowo Subianto dalam bursa calon presiden 2024 bukan disebabkan oleh dirinya. Hal itu disampaikan Jokowi menanggapi saat menghadiri silaturahmi partai pendukung pemerintah di Kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional, Minggu (2/4). 

 “Saya pikir-pikir naiknya elektabilitas dia (Prabowo) bukan karena saya tapi karena beliau sendiri dan Gerindra,” ujar Jokowi. 

Kenaikan elektabilitas Prabowo sebelumnya juga sempat disinggung oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Dalam sambutannya Zulkifli menyebut naiknya elektabilitas Prabowo terlihat pesat sejak sering ikut mendampingi Presiden Jokowi dalam sejumlah kunjungan kerja.  

“Katanya kalau kita berbisnis mesti ikut yang lagi harum. Jadi tidak heran kalau Pak Prabowo ikut Jokowi panen padi survei naik. Jadi kalau ikut yang auranya lagi naik kita ikut naik,” ujar Zulkifli.  

Menurut Jokowi naik atau turunnya elektabilitas partai dan calon presiden yang akan maju pada pemilu dan pemilihan presiden 2024 mendatang tergantung pada usaha masing-masing partai. Dia menyebut tidak memiliki perlakuan khusus terhadap Prabowo.  

Lebih jauh Jokowi mengatakan memberikan dukungan pada setiap partai untuk membangun koalisi menghadapi pemilihan presiden dan pemilu. Dia menyebut selalu memberi dukungan kepada partai-partai yang selama ini telah mendukung pemerintahan.  

2. Ajak Pimpinan Partai Koalisi Lain Ikut Kunker 

Masih dalam konteks kunjungan kerja dengan Prabowo yang dinilai bisa mendongkrak elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra itu, Jokowi menyebut tidak memberi perhatian khusus kepada salah satu partai. Ia pun mengaku sebagai presiden tidak memiliki kapasitas untuk memberikan dukungan kepada ketua umum partai politik maju dalam pilpres. 

Meski begitu Jokowi berkelakar akan mengajak pimpinan partai politik pendukung pemerintah lainnya untuk ikut dalam kunjungan kerja yang akan dilakukan. Kelakar Jokowi itu mendapat respon hangat dari pimpinan partai yang hadir saat itu. 

“Tapi kalau Pak Zul diajak mestinya yang lain juga diajak meski sebenarnya efeknya ga ada,” ujar Jokowi. 

3. Curhat Pusing Memikirkan Urusan Bola 

Usai berbicara mengenai dinamika politik yang sedang berkembang mengenai elektabilitas, Presiden Joko Widodo kemudian meluahkan perasaan yang ia rasakan setelah Indonesia batal menjadi Tuan Rumah Piala Dunia U20. 

“Urusan bola ini memang pusing saya dua minggu gara-gara bola,” ujar Jokowi di Kantor DPP PAN, Minggu (2/4). 

Jokowi kemudian mengungkapkan kekecewaannya atas batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20. Ia menyebut terpilihnya Indonesia menjadi tuan rumah pelaksanaan Piala Dunia U20 oleh Federasi Sepakbola Dunia atau FIFA pada 2019 lalu merupakan proses yang panjang dan tidak mudah.  

Menurut Jokowi untuk bisa menjadi tuan rumah, Indonesia telah bersaing dengan lebih dari 30 negara. Pemerintah juga telah melakukan sejumlah lobi agar bisa menjadi tuan rumah. Harapannya Indonesia bisa mendapat efek berganda dengan menjadi tuan rumah baik dari segi investasi maupun perputaran ekonomi.  

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...