Top News: Startup Bandung Disuntik Rp 585 M, Satgas Baru Mahfud MD

Aryo Widhy Wicaksono
29 Mei 2023, 05:55
Para pendiri Startup Evermos yakni President dan Co-Founder Arip Tirta, Co-Founder Ghufron Mustaqim, CEO dan Co-Founder Iqbal Muslimin, serta Co-Founder Ilham Taufiq
Evermos
Para pendiri Evermos yakni President dan Co-Founder Arip Tirta, Co-Founder Ghufron Mustaqim, CEO dan Co-Founder Iqbal Muslimin, serta Co-Founder Ilham Taufiq

Ia disandera oleh tentara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), sayap militan Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Dalam sebuah video baru yang dirilis Jumat (26/5), Mehrtens terlihat berbicara di depan kamera, mengatakan bahwa para separatis tersebut menginginkan negara-negara selain Indonesia, untuk terlibat dalam dialog tentang kemerdekaan Papua.

"Jika itu tidak terjadi dalam dua bulan maka mereka mengatakan akan menembak saya," kata Mehrtens dalam video yang dibagikan oleh juru bicara pemberontak Papua Sebby Sambom dan diverifikasi oleh Deka Anwar, seorang analis di Institut Analisis Kebijakan Konflik yang berbasis di Jakarta.

Simak respons Selandia Baru dan Komnas HAM terkait hal ini.

4. Helikopter Jatuh di Rancabali, Lima Orang Selamat

Helikopter milik TNI AD berjenis Bel 412 yang dikabarkan jatuh di wilayah perkebunan teh Ciwalini, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, pada Minggu (28/5), merupakan helikopter latih.

Berdasarkan informasi sementara, pilot dan kru helikopter yang berjumlah lima orang selamat dalam peristiwa itu dan dalam keadaan sadar.

Helikopter itu jatuh di Kampung Bayongbong, Desa Patenggang, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Kapolresta Bandung Komisaris Besar Polisi Kusworo Wibowo, mengatakan saat ini seluruh kru sedang dievakuasi. "Informasinya semua kru alhamdulillah bisa selamat," kata dia.

5. Temuan Komnas HAM di NTT dan Kalbar, Daerah Perbatasan Rawan TPPO

Sepekan terakhir, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyampaikan temuan atas tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan Barat yang menyatakan daerah perbatasan masih menjadi wilayah rawan.

Komisioner Komnas HAM Bidang Pendidikan dan Penyuluhan Putu Elvina dalam keterangan tertulis Jumat (26/5) mengatakan lokasi perbatasan Indonesia-Malaysia, khususnya di sekitar Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, rawan sebagai jalur TPPO.

Selain itu, jalur-jalur perbatasan lainnya di sekitar Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, juga rentan menjadi jalur TPPO. Daerah ini diduga memiliki beberapa jalur tikus yang mudah diakses untuk menyeberang ke Malaysia.

Elvina menjabarkan aspek utama yang mendorong kerawanan daerah perbatasan adalah letak geografis yang berbatasan langsung dengan Malaysia.

Aspek lainnya adalah hubungan kekerabatan masyarakat di daerah perbatasan kedua negara, minimnya sosialisasi dan informasi hingga ke tingkat desa terkait TPPO, serta kemudahan mendapatkan pekerjaan di luar negeri di sektor non-formal.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...