Tak Mempan Dipanggil, Tokoh Senior Golkar Keukeuh Dorong Munaslub

Ade Rosman
17 Juli 2023, 16:16
Golkar
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom.
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan sambutan dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional Partai Golkar tahun 2023 di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Minggu (4/6/2023).

Tokoh senior Partai Golkar sekaligus Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Sentral Organisasi Karyawan Swadiri atau Soksi Lawrence TP Siburian bersikukuh tetap mendorong dilaksanakannya musyawarah nasional luar biasa untuk melengserkan Airlangga Hartarto dari jabatan Ketua Umum Golkar. Gagasan munaslub menurut Lawrence tak terpengaruh dengan pemanggilannya oleh DPP Golkar.

"Ya begitulah (tetap mendorong Munaslub) kira-kira," kata Lawrence usai memenuhi panggilan Dewan Etik Golkar untuk dimintai penjelasan mengenai ide munaslub di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Senin (17/7).

Lawrence menjelaskan dorongan untuk melaksanakan Munaslub didasari oleh kecintaannya pada partai berlogo pohon beringin yang telah ia ikuti sejak 46 tahun lalu. Lawrence mengatakan, sejak aktif di Golkar ia pernah menduduki posisi Ketua Bidang Hukum sampai Ketua Mahkamah Partai sehingga keinginan munaslub merupakan aspirasinya sendiri. 

"Enggak ada tunggangan-tunggangan. Dorongan munaslub karena kecintaan saya dengan partai ini, bahwa kami tidak ingin partai kami terpuruk," kata Lawrence.

Salah satu faktor yang mendasari gagasan Lawrence mendorong Munaslub karena menurunnya elektabilitas partai. Ia merasa Golkar seharusnya bisa menjadi lebih kuat bila dikelola dengan benar. 

"Dulu 2019 partai ini suara elektabilitasnya itu 14,75%. Per hari ini 6%. Jadi kami kehilangan 8%. Ke mana itu 8%? Kan kami harus evaluasi. Dari 14 menjadi 8% itu, kok bisa begitu?" kata Lawrence.

Ia pun meminta tanggung jawab pada pengurus DPP Partai Golkar terkhusus pada Airlangga selaku Ketua Umum atas merosotnya suara Golkar. Menurut Lawrence lebih baik mengganti ketum partai sekarang daripada membiarkan suara terus merosot. 

Adapun, pada perbincangan dengan Dewan Etik Partai Golkar selama kurang lebih tiga jam itu, ia mengatakan bukan dalam lingkup penilaian. Pertemuan dengan Dewan Etik menurut dia lebih pada menjalankan fungsi pengawasan. Sehingga, tak ada sanksi yang dijatuhkan padanya atas pernyataan munaslub. 

"Yang dilaksanakan tadi fungsi pengawasan belum fungsi penilaian untuk menjatuhkan hukuman," katanya.

Halaman:
Reporter: Ade Rosman
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...