Top News: JPO Penghubung JIS ke Ancol, Harga Pangan Dunia Naik

Aryo Widhy Wicaksono
7 Agustus 2023, 05:50
Foto udara umat Islam melaksanakan Shalat Idul Fitri 1443 H di kawasan Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta, Senin (2/5/2022).
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/hp.
Foto udara umat Islam melaksanakan Shalat Idul Fitri 1443 H di kawasan Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta, Senin (2/5/2022).

Kenaikan indeks harga pangan tersebut didorong oleh kenaikan signifikan pada indeks harga minyak nabati. Sementara indkes sereal, gula, susu, dan daging mengalami penurunan.

Berdasarkan laporan FAO, Indeks Harga Minyak Nabati FAO mencapai rata-rata 129,8 poin di bulan Juli. Indeks tersebut naik 14,0 poin atau 12,1 persen dari Juni 2023.

Simak penjelasan FAO mengenai harga pangan dunia.

4. Arab Saudi Ajak 40 Negara Bahas Perang Ukraina, Rusia Tidak Ikut

Arab Saudi mengadakan pertemuan pejabat senior dari 40 negara untuk membahas cara mengakhiri Perang Rusia-Ukraina pada Sabtu (5/8). Rusia tidak termasuk dalam daftar 40 negara tersebut.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menyambut baik pertemuan tersebut. Pertemuan juga diikuti negara-negara berkembang yang terpukul keras oleh lonjakan harga pangan akibat perang.

“Ini sangat penting karena pada isu-isu seperti ketahanan pangan, nasib jutaan orang di Afrika, Asia, dan belahan dunia lainnya secara langsung bergantung pada seberapa cepat dunia bergerak untuk mengimplementasikan formula perdamaian tersebut,” ujarnya dikutip dari Al Jazeera, Minggu (6/8).

Rusia bulan lalu menghentikan partisipasinya dalam kesepakatan biji-bijian yang ditengahi PBB. Padahal kesepakatan tersebut menjamin ekspor gandum hingga jagung Ukraina melalui Laut Hitam ke berbagai negara.

Zelensky berharap prakarsa itu akan mengarah pada Konferensi Tingkat Tinggi para pemimpin dunia musim gugur ini yang dia yakini harus didasarkan pada formula 10 poin Kyiv. Formula Ukraina mencakup penghormatan terhadap integritas teritorialnya dan penarikan pasukan Rusia dari wilayahnya.

Ketahui bagaimana Arab Saudi mengajak 40 negara bahas perang Ukraina.

5. Basuki: Daya Saing Infrastruktur RI di Bawah Malaysia dan Thailand

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, mengatakan daya saing infrastruktur Indonesia masih di bawah Malaysia dan Thailand. Indonesia perlu mengebut pembangunan infrastruktur agar tidak tersusul oleh Filipina dan Timor Leste.

Menurut World Economic Forum, indeks infrastruktur Indonesia pada 2012 berada di posisi 78. Peringkat tersebut naik menjadi ranking ke 51 pada 2023.

"Cita-cita kita di tingkat global pada level 40. Kalau dilihat daya saing infrastruktur pada kawasan regional, kita Alhamdulillah masih di bawah Malaysia, masih di bawah Thailand," kata Basuki melalui keterangan tertulis, Minggu (6/8).

Basuki mengatakan, kecepatan pembangunan infrastruktur sangat dibutuhkan untuk mengejar ketertinggalan indeks infrastruktur yang menjadi landasan bagi peningkatan perekonomian.

Tidak hanya infrastruktur yang dibangun Kementerian PUPR, tetapi juga infrastruktur energi, transportasi, sumber daya air, perumahan serta teknologi informasi dan komunikasi.

Menurut Basuki, infrastruktur yang semakin kompetitif menjadi kunci utama dalam menarik investasi ke Indonesia.

Ketahui bagaiman adaya saing infrastruktur RI

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...