PLTU Dituding Jadi Biang Kerok Polusi Udara, Ini Kata Erick Thohir

Nadya Zahira
1 September 2023, 09:38
PLTU Dituding Jadi Biang Kerok Polusi Udara, Ini Kata Erick Thohir
ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/rwa.
Kepadatan kendaraan di Jalan Raya Margonda, Depok, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).

Kualitas udara di DKI Jakarta belakangan ini mendapat sorotan. Hal ini lantaran indeks kualitas udara yang selalu berada pada kategori tidak sehat, berdasarkan data situs pemantau kualitas udara, IQAir. Sejumlah pakar mengatakan, polusi udara tersebut berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Menanggapi hal tersebut, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menuturkan, pihaknya sudah berupaya untuk mengurangi tingkat polusi di Jakarta dan sekitarnya dengan menyuntik PLTU Suralaya dari unit satu hingga empat.

Namun dia menuturkan bahwa langkah tersebut ternyata tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas udara di Jakarta dan sekitaranya dan hanya bersifat sementara. Sehingga menurutnya, upaya itu kurang efisien. 

“Memang sekarang PLTU disalahkan, lalu kita matikan Suralaya 1,2,3,4, tetapi apa? Data terakhir menunjukkan tidak mengurangi polusi ternyata. Tetapi kita tetap matikan karena komitmen sama-sama untuk jaga polusi," kata Erick dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Kamis (31/8).

Erick mengatakan, untuk menyelesaikan permasalahan polusi udara memang tidak mudah. Sehingga harus diatasi secara bersama-sama. Namun menurut dia butuh waktu yang cukup lama dalam menyelesaikan permasalahan ini. Dia mencotohkan Beijing yang perlu waktu hingga 10 tahun untuk bisa memperbaiki kualitas udaranya.

“Semuanya itu harus kerja sama masyarakat dan pemerintah. Negara lain seperti Beijing perlu 10 tahun. Kalau kita harapkan polusi ini selesai besok, enggak mungkin," ujar Erick.

Selain menyuntik mati PLTU Suralaya, Erick mengatakan upaya lainnya yang tengah digenjot oleh pemerintah yakni mendorong masyarakat dalam penggunaan transportasi umum salah satunya LRT Jabodetabek yang baru saja diresmikan untuk beroperasi. 

Dia mengatakan, LRT Jabodebek memiliki kapasitas hingga 400 ribu orang. Sehingga jika masyarakat rata-rata menggunakan moda transportasi umum tersebut, maka bisa mengurangi jumlah kendaraan pribadi di jalanan Jakarta dan sekitarnya.

“Artinya apa? Jumlah kendaraan yang datang ke Jakarta sebanyak 992 ribu itu, bisa berkurang," ujarnya. 

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Editor: Lona Olavia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...