Top Stories: Lapangan Kerja AS Melonjak, Alasan Harga Beras Naik

Aryo Widhy Wicaksono
9 Oktober 2023, 14:32
Ilustrasi New York Stock Exchange
Pixabay/Rabbimichoel
Ilustrasi New York Stock Exchange

JK mengatakan, perbincangannya dengan Anies lebih lama dibandingkan dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan bakal capres Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto meski sama-sama membicarakan ihwal kebangsaan.

"Kami membicarakan hal-hal kebangsaan yang sama dengan apa yang saya bicarakan dengan Puan dan Prabowo, tapi ini lebih mendetail lah. Apa yang kami lakukan untuk bangsa ini dan tentunya juga melihat ke depan apa yang baik," ujar JK saat ditemui awak media.

Ia menjelaskan dalam pertemuan ini, keduanya banyak membahas mengenai ihwal kebangsaan. Salah satunya, terkait kondisi penurunan ekonomi yang perlu diwaspadai. "Bagaimana kita hindari pengaruh-pengaruh dari luar terlalu besar, kayak pengaruh Cina yang terlalu besar," katanya.

4. Survei Poltracking: Prabowo - Erick Thohir Unggul di Simulasi 3 Pasang

Survei Poltracking Indonesia menunjukkan elektabilitas dari simulasi pasangan potensial bakal calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Erick Thohir mampu mengungguli pasangan lainnya.

Simulasi pasangan Prabowo-Erick mampu mengalahkan pasangan balan calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar maupun Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Survei dilakukan pada 3-9 September 2023. Jumlah sampel dari survei ini adalah 1.220 responden dengan margin of error +/- 2.9% pada tingkat kepercayaan 95%. Klaster survei menjangkau 38 provinsi di seluruh Indonesia secara proposional berdasarkan data jumlah daftar pemilih tetap (DTP) 2024.

Adapun survei ini, antara lain mencakup gambaran elektabilitas simulasi dari tiga pasangan potensial. Simulasi pasangan Prabowo Subianto – Erick Thohir memperoleh angka elektabilitas tertinggi mencapai 32.1%, diikuti Ganjar Pranowo – Sandiaga Salahuddin Uno 30.3%, dan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar 19.6%.

5. Kasus Dugaan Pimpinan KPK Peras SYL Naik ke Tahap Penyidikan

Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya menaikkan kasus pemerasan yang diduga dilakukan oleh pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dari penyelidikan ke tahap penyidikan.

Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan gelar perkara telah dilaksanakan pada Jumat (6/10) untuk kepentingan peningkatan status kasus tersebut.

"Dari hasil pelaksanaan gelar perkara dimaksud, selanjutnya direkomendasikan untuk dinaikkan status penyelidikan ke tahap penyidikan terhadap dugaan tindak pidana korupsi berupa pemerasan tersebut," ungkap Ade, dikutip dari Antara, Sabtu (7/10).

Ade melanjutkan, kasus tindak pidana korupsi yang dimaksud, berupa pemerasan atau penerimaan gratifikasi atau penerimaan hadiah atau janji oleh pegawai negeri atau penyelenggara negara terkait penanganan permasalahan hukum di Kementerian Pertanian pada 2020 hingga 2023.

 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...