Dikabarkan Longsor, PUPR Pastikan Bendungan Ameroro Rampung Tahun Ini
Agus mengatakan, timbunan tanah hasil konstruksi spillway tersebut digunakan sebagai timbunan untuk akses jalan berat. Hal tersebut berguna untuk melindungi permukaan beton yang telah dibangun dan sebagai dudukan alat berat.
Ia mencatat, perkembangan konstruksi Bendungan Ameroro telah mencapai 87,15% saat ini. Infrastruktur yang menelan biaya senilai Rp 1,6 triliun tersebut mulai dibangun sejak Desember 2020.
“Bendungan Ameroro diproyeksikan melayani air baku di Kabupaten Konawe sebesar 511 liter per detik, dan mereduksi banjir hingga 443,34 m3 per detik,” kata Agus.
Di samping itu, Bendungan Ameroro dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik dengan kapasitas 1,3 MW. Selain itu, Agus menilai Bendungan Ameroro juga menjadi salah satu potensi pariwisata di Kabupaten Konawe karena keindahannya.
Pembangunan Bendungan Ameroro dilaksanakan dalam 2 paket pekerjaan. Paket I oleh dilaksanakan dengan skema kerja sama operasi antara PT Wijaya Karya Tbk, PT Sumber Cahaya Agung, dan PT Basuki Rahmanta Putra. Sementara itu, Paket II dikerjakan oleh kerja sama operasi antara PT Hutama Karya Tbk dan PT Adhi Karya Tbk.