Mentan Amran Tak Ingin Banyak Impor Beras Tahun Depan, Ini Siasatnya
“Index pertanaman di daerah rawa mineral yang saat ini ditanam hanya satu kali, kita tingkatkan menjadi dua kali, dan yang tanam dua kali akan ditingkatkan menjadi 3 kali,” kata dia.
Selain itu, Kementan juga akan membangun embung untuk menampung air hujan karena saat ini Indonesia sudah memasuki musim hujan. Embung itu bisa digunakan untuk pengairan lahan persawahan.
“Itu arahan Presiden, jadi sekali lagi kita akan melakukan akselerasi tanam karena dampak El Nino masa tanam ini mundur, berarti tahun depan masa panen puncak itu juga mundur, sehingga kita harus bergerak cepat,” kata Amran.
Amran optimistis akselerasi tanam itu akan efektif meningkatkan produksi beras. Ia menjelaskan pemerintahan Presiden Joko Widodo sebelumnya telah mencapai swasembada beras pada 2017, 2019, dan 2020. Di periode itu, Indonesia tidak mengimpor beras medium. Namun, pada tahun ini, upaya menjaga produksi beras terhambat El Nino.
“Hanya saja sekarang ada El Nino, terjadi sekarang ini sehingga itu menekan produksi. Dulu 2018 produksi itu 34 juta ton, sekarang berada pada posisi 30 juta ton, sedangkan kebutuhan juga 30 juta ton sehingga antara kebutuhan dengan produksi itu sama. Oleh karena itu, kita impor untuk cadangan di gudang,” kata Amran.