Kronologi Bentrok 2 Massa di Bitung Sulut, Warga Diminta Hindari Hoaks

Ira Guslina Sufa
26 November 2023, 14:13
hoaks
ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/wsj.
Ilustrasi warga terlibat bentrokan

Dalam perjalanan massa ormas berpapasan dengan ambulance yang memuat atribut kegiatan bendera tauhid sehingga menjadi sasaran kemarahan ormas. Mereka merusak ambulance, membaliknya hingga membakar atribut dan menganiaya salah satu peserta parade doa. 

Bentrokan pecah dengan kedua kelompok saling lempar batu dan menggunakan senjata seperti panah. Terdapat dua orang yang mengalami luka dalam bentrokan itu, dan satu di antaranya meninggal setelah mengalami perawatan di rumah sakit Budi Mulia Bitung. 

Aparat keamanan yang terdiri dari kepolisian dan TNI melerai massa yang bentrok dan melakukan penyekatan dalam rangka mengantisipasi aksi susulan. Keadaan mulai kondusif dan aman sekitar pukul 19.55 WITA. 

Minta Masyarakat Tak Terpancing Hoaks

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Utara Sarbin Sehe, mengapresiasi langkah cepat pemerintah kota (pemkot) dalam menangani konflik. Sarbin mengatakan langkah tepat yang diambil Wali Kota Bitung Maurits Mantiri dan jajarannya dengan mengundang semua pimpinan lembaga keagamaan dan membuat kesepakatan untuk menghentikan semua bentuk kebencian dan kekerasan sebagai langkah tepat.

Sarbin berharap agar semua pihak taat dan menjaga kesepakatan yang telah disepakati dan ditandatangani. "Mari  dukung dan kawal bersama agar situasi berjalan normal seperti biasa, penuh damai dan persaudaraan," ujarnya.

Ia pun meminta semua pihak di Kota Bitung melaksanakan kesepakatan, menahan diri, tidak terprovokasi dan bergotong royong menjaga dan memelihara kerukunan dan perdamaian di Kota Bitung. Hal itu menurut dia penting agar persoalan tersebut tidak meluas.

Sementara itu Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi meminta masyarakat tidak terhasut oleh hoaks terkait bentrokan antar-dua kelompok massa yang terjadi di Bitung, Sulawesi Utara. Budi menyarankan masyarakat dapat meminta informasi dengan menghubungi perwakilan pimpinan daerah terdekat sehingga tidak terhasut oleh informasi yang simpang siur dan belum terverifikasi kebenarannya.

"Jika ingin informasi yang tepat, bisa menghubungi otoritas Pemerintahan Daerah di sana, serta seluruh Musyawarah Pimpinan Daerah-nya," kata Budi.

Ia mengajak masyarakat untuk bisa bijak mencari informasi dari sumber yang tepat dan merekomendasikan untuk bisa merujuk pada informasi yang diberikan oleh otoritas pemerintahan setempat.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...