3 Solusi Menko Mahfud Atasi Pengungsi Rohingya, Usaha Cari Tempat Baru
Mahfud memastikan dalam waktu dekat akan menempatkan pengungsi Rohingya di lokasi baru demi menghindari penumpukan warga. Namun, lokasi itu belum bisa diputuskan di dalam rapat tersebut. Dia juga menekankan upaya tersebut dilakukan semata-mata atas dasar rasa kemanusiaan.
"Jadi, Rohingya itu pada prinsipnya kami menganut diplomasi kemanusiaan karena sifatnya kemanusiaan maka kami sedang mencari jalan," kata mantan ketua Mahkamah Konstitusi tersebut.
Perketat Patroli Bakamla
Di sisi lain, Mahfud mengatakan telah meminta Badan Keamanan Laut (Bakamla) untuk patroli guna mencegah datangnya para pengungsi Rohingya. "Kami akan mencari jalan untuk mencari pertama kalau bisa enggak masuk. Bakamla tetap lakukan koordinasi untuk berpatroli," kata Mahfud.
Mahfud menjelaskan bahwa Bakamla akan berkoordinasi dengan TNI Angkatan Laut (AL) dalam patroli di beberapa titik. Menurut Mahfud, pemerintah akan mencegah maksudnya pengungsi masuk dan pemindahan warga Rohingya yang sudah mengungsi ke tempat lain.
Pada saat yang sama, Kepala Bakamla RI Laksamana Madya TNI Irvansyah terlihat keluar kantor setelah rapat membahas tentang pengungsi Rohingya hari ini. Ia enggan membeberkan pembahasan dalam rapat tersebut kepada awak media. "Intinya Bakamla siap mendukung kebijakan pemerintah," kata Irvansyah.
Koordinasi dengan UNHCR
Upaya lain yang menurut Mahfud juga dilakukan adalah berkoordinasi dengan Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR). Mahfud telah meminta Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk berkoordinasi dengan UNHCR. "Ibu Menteri Luar Negeri akan menghubungi UNHCR dalam waktu yang tidak terlalu lama," kata Mahfud.
Menurut Mahfud, Indonesia tidak menandatangani konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Tentang Pengungsi sehingga tidak terikat dengan Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR). Karenanya, bantuan kepada imigran Rohingya dilakukan Indonesia atas dasar kemanusiaan.
Dengan koordinasi yang dilakukan oleh Retno, Mahfud berharap UNHCR bisa bergerak cepat dalam menangani para pengungsi Rohingya yang mulai membludak.