Partai Gerindra Usung Khofifah di Pilgub Jatim, Ini Alasannya
Peran Khofifah dalam menggaet suara pemilih NU untuk Prabowo-Gibran dinilai sanggup mengimbangi pamor tokoh politik NU lainnya, seperti Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD.
“Sejauh ini Prabowo-Gibran belum punya tokoh NU Jawa Timur. Sekarang ada upaya ambil Khofifah dan itu strategi bagus karena Muhaimin dan Mahfud sudah ada di pihak lain,” ujar Saidiman.
Survei Nasional SMRC pada Desember tahun lalu menunjukkan bahwa ada tiga tokoh NU yang memiliki kekuatan elektoral tinggi di kalangan pemilih Nahdliyin.
Ketiga tokoh tersebut adalah Muhaimin Iskandar, Mahfud MD dan Khofifah Indar Parawansa. Muhaimin punya kekuatan elektoral di pemilih NU sebesar 18,2%. Diikuti Mahfud dengan 18% dan Khofifah 15,4%.
“Jika Prabowo-Gibran berhasil menggaet Khofifah, itu strategi yang cukup baik karena ada sosok populer NU dari Jawa Timur di pihak mereka,” kata Saidiman.
Pandangan serupa juga disampaikan oleh Pakar Komunikasi Politik Universitas Padjadjaran (Unpad), Kunto Adi Wibowo. Dia menganggap langkah Gerindra yang mengusung Khofifah sebagai calon Gubernur Jawa Timur merupakan strategi untuk membentuk persepsi publik soal status Khofifah telah berada di pihak Prabowo-Gibran.
“Dengan demikian massa yang berada di bawah Khofifah akan mudah dimobilisasi dan akan bergeser ke Gerinda di Jawa Timur. Ini semakin memantapkan kemenangan Prabowo di Jawa Timur,” kata Kunto.