Puncak Musim Hujan, Ini Beberapa Titik Banjir Jakarta

Image title
6 Februari 2024, 13:45
banjir
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Ilustrasi, sejumlah warga beraktivitas saat banjir.

Selain itu, berdasarkan keterangan Pantau Banjir Jakarta, dimensi drainase yang ada di wilayah ini dirancang untuk menampung debit air dengan curah hujan maksimal 120 mm/hari. Sehingga, ketika hujan besar melanda dengan curah melebihi kapasitas, maka drainase yang ada tidak sanggup menampung.

Kedua, adanya banjir kiriman dari wilayah Jawa Barat dan Banten. Karena berada di wilayah dataran rendah, serta memiliki 13 aliran sungai, banjir Jakarta dapat terjadi jika hujan deras mengguyur wilayah hulu sungai.

Hujan dengan intesitas tinggi di daerah hulu, yakni Jawa Barat dan Banten, akan terbawa melalui aliran sungai ke Jakarta sebelum lepas ke laut. Hal inilah yang membuat sungai yang bermuara di Jakarta meluap dan mengakibatkan banjir. Pada saat kondisi tertentu, kapasitas aliran sungai di Jakarta tidak cukup menampung air, sehingga terjadi limpasan di beberapa bantaran sungai.

Selain karena curah hujan tinggi dan kiriman debit air dari hulu, Jakarta juga rentan terkena pasang air laut atau rob. Ini umumnya terjadi di wilayah pesisir atau tepi laut Jakarta. Tak hanya air laut pasang, penurunan muka tanah di wilayah utara Jakarta juga menjadi faktor terjadinya banjir.

Banjir Jakarta
Banjir Jakarta (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)

Upaya Menanggulangi Banjir

Untuk menanggulangi banjir, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan sejumlah infratsuktur sepanjangh 2023, yakni 799 unit pintu air di 547 lokasi. Selain itu, terdapat pula 566 unit pompa mobile dan 549 unit pompa stasioner yang terletak di 195 lokasi, untuk mengurangi wilayah terdampak banjir.

Pemprov DKI Jakarta juga memiliki 240 unit alat berat, yang digunakan untuk mengendalikan banjir. Penanggulangan banjir juga diwujudkan dengan pembangunan Sodetan Ciliwung sepanjang 1.268 meter, yang diklaim mampu mengalihkan 60 meter kubik per detik air Kali Ciliwung ke BKT dan Kali Cipinang.

Lalu, pengerukan lumpur di 304 lokasi dengan total lebih dari 1,1 juta meter kubik juga diklaim mampu mengurangi area terdampak banjir di DKI Jakarta sepanjang 2023.

Hasilnya cukup terasa, sebab titik banjir di DKI Jakarta sedikit demi sedikit turun. Pada November 2023 tercatat ada 69 RT mengalami banjir di DKI Jakarta, dan terus berkurang menjadi 19 RT pada 5 Januari 2024, dan kemudian menjadi 13 RT pada 5 Februari 2024.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...