Menko Airlangga: Tensi Geopolitik Berdampak Positif bagi Ekonomi RI

Muhamad Fajar Riyandanu
11 Mei 2024, 17:23
Menko Airlangga
ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/rwa.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Button AI Summarize

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia mendapat dampak positif dari tensi geopolitik yang cenderung meningkat saat ini. Menurut Menko Airlangga, dampak positif yang dimaksud berwujud peningkatan harga komiditas tambang seperti nikel dan emas.

Menurutnya, para investor saat ini tengah mengalihkan modal atau investasi ke nikel dan emas, yang dianggap sebagai safe haven atau aset yang dianggap relatif aman dan stabil dalam situasi ketidakpastian ekonomi dan politik.

Ia menjelaskan, tren manuver bisnis tersebut cenderung berdampak positif bagi Indonesia, yang memiliki sejumlah wilayah dengan predikat produsen nikel dan emas, seperti Kalimantan, Maluku dan Papua. Dengan predikat sebagai daerah penghasil tersebut, maka kenaikan harga nikel global menjadi US$ 18.000 per ton dari sebelumnya US$ 12.000 per ton, akan sangat menguntungkan.

"Setiap ada krisis, maka safe heaven beralih ke emas, sehingga harga emas naik, termasuk harga nikel juga. Ini pada akhirnya akan mendorong ekonomi. Jadi, sebenarnya Indonesia bisa memanfaatkan ketegangan itu," kata Airlangga di Kolese Kanisius, Jakarta Pusat, Sabtu (11/5).

Apalagi, kini kondisi Indonesia sedang stabil dan tidak langsung terlibat dengan ketengangan geopolitik yang melanda dunia saat ini. Menko Airlangga mengatakan, kondisi perkonomian Indonesia yang stabil saat ini, didukung pula oleh program pemerintah lewat hilirisasi komoditas pertambangan dan operasional pabrik pemurnian atau smelter.

Aset safe haven cenderung tetap bernilai atau bahkan meningkat nilainya dalam situasi ketidakpastian. Safe haven sering dicari oleh investor yang mencari cara untuk melindungi nilai aset mereka dalam situasi keraguan ekonomi atau politik. Selain emas, aset safe haven lainnya yakni mata uang ¥ (Yen) Jepang, Franc Swiss atau investasi pada obligasi pemerintah.

Menko Airlangga juga menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,11% secara tahunan pada kuartal pertama tahun ini cenderung tinggi dan mumpuni. Dampak pemilihan umum (Pemilu) yang memicu peningkatan konsumsi rumah tangga disebut menjadi faktor kunci. Hal ini membuat penduduk yang bekerja bertambah 3,5 juta orang pada Maret 2024 dibandingkan bulan sebelumnya.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...