Salah Tata Kelola, Industri Sawit Disebut Untungkan Segelintir Orang

Image title
11 Maret 2020, 17:33
Salah Tata Kelola, Industri Sawit Hanya Untungkan Segelintir Orang.
ANTARA FOTO/FB Anggoro
Pekerja mengangkut tandan buah segar kelapa sawit hasil panen. Yayasan Madani Berkelanjutan menyebut, bisnis industri sawit hanya menguntungkan sebagian orang.

Hal ini diperburuk dengan banyaknya tengkulak yang menekan harga Tandan Buah Sawit (TBS) sangat rendah. "Sebanyak 73% petani menjual TBS ke tengkulak yang membuat harga sangat murah karena tengkulak akan menekan harga serendah-rendahnya," kata dia.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, pada 2019 luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia diperkirakan telah menjadi 14,68 juta hektare, atau bertambah hampir 50 kali lipat.

(Baca: Konversi Lahan Sawit Meluas ke Jawa Dikhawatirkan Picu Bencana Banjir)

Sedangkan bila mengacu pada data hasil rekonsiliasi perhitungan luas tutupan kelapa sawit nasional pada 2019, angkanya lebih besar lagi yakni 16,38 juta hektare.

Berdasarkan data Kementerian Pertanian, produksi kelapa sawit (minyak sawit dan inti sawit) 2018 adalah 48,68 juta ton, terdiri dari 40,57 juta ton minyak kelapa sawit (crude palm oil-CPO) dan 8,11 juta ton minyak inti sawit (palm kernel oil/PKO).

Jumlah produksi tersebut berasal dari perkebunan sawit rakyat sebesar 16,8 juta ton (35%), perkebunan besar negara 2,49 juta ton (5%), dan perkebunan besar swasta 29,39 juta ton (60%). 

Seddangkan secara bisnis, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mencatat, 70% dari produksi sawit 2018 dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan ekspor dan 30% sisanya untuk konsumsi dalam negeri. Nilai sumbangan devisa minyak kelapa sawit Indonesia sepanjang 2018 mencapai US$20,54 miliar atau setara Rp289 triliun.

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...