Polemik Pangan, Mentan: Praktik Mafia dari Beras hingga Pupuk
Dari total tersebutAmran menyebutkan bahwa sekitar 20 perusahaan di antaranya merupakan mafia yang memalsukan pupuk bantuan kepada petani.
"Pupuk palsu, itu kalau tidak salah ada sekitar 20 perusahaan kami kirim ke penjara. Bayangkan, petani diberikan pupuk palsu, produksi petani hancur kemudian tidak mendapatkan apa-apa dan merugi," ungkap Amran.
(Baca: KPPU Lihat Tantangan Persaingan Usaha di Tahun Politik)
Ia menambahkan bahwa persoalan beras seharusnya tidak lagi dipolitisasi. Ia menyinggung terkait harga beras di Indonesia yang diberitakan paling mahal. Padahal, Indonesia menempati urutan ke-81 harga beras eceran termahal di dunia Urutan pertama beras eceran termahal adalah Jepang sebesar Rp57.678 per kilogram, sementara termurah yakni di Sri Lanka sebesar Rp7.618 per kg.
Mentan Amran pun menekankan bahwa pembangunan pertanian tidak hanya mengurus beras, melainkan ada sekitar 460 komoditas yang harus dijaga stabilisasi harganya setiap hari.