Jokowi Catat Sejumlah Daerah Defisit Bahan Pokok, Terbesar Gula Pasir

Dimas Jarot Bayu
28 April 2020, 16:21
Jokowi Catat Sejumlah Daerah Defisit Bahan Pokok, Terbesar Gula Pasir.
ANTARA FOTO/Fauzan/pras.
Jokowi mendata sejumlah wilayah mengalami defisit bahan pokok. Komoditas yang mengalami kelangkaan paling banyak yaitu gula pasir.

Dia juga ingin agar program stimulus ekonomi yang ada bisa ikut mendorong produksi kebutuhan pokok, utamanya beras. “Artinya (program stimulus ekonomi) menjangkau petani kita,” katanya.

(Baca: Jokowi Minta Distribusi Kebutuhan Pokok Jalur Udara Tak Terganggu PSBB)

Sebelumnya, Kementerian Pertanian optimistis pasokan pangan, khususnya beras bakal mencukupi selama pandemi corona atau hingga periode Lebaran 2020.

Sekretaris Jenderal Kementan Momon Rusmono mengatakan bahwa pihaknya menyiapkan tiga strategi dalam menjaga stok pangan. Strategi tersebut meliputi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. 

"Untuk jangka pendek, kalau ada masalah segera selesaikan. Amankan produksi dan ketersediaan kebutuhan pangan minimal sampai Mei-Agustus 2020," kata dia dalam Focus Group Discussion virtual bertajuk 'Meraup Untung Bisnis Pangan Petani Milenial di Tengah Pandemi Covid-19', Rabu (22/4).

Untuk strategi jangka pendek, pihaknya bakal membeli ayam peternak kecil dan dititipkan di pendingin milik swasta, menaikkan harga jual gabah petani, menjaga stok aman 11 komoditas utama di setiap provinisi, dan kegiatan padat karya. 

(Baca: Jokowi Terbitkan Perpres Permudah Izin Impor Pangan hingga Bahan Baku)

Kemudian, strategi jangka menengah meliputi mendorong ekspor secara maksimal, padat karya, dan memberikan bantuan benih atau bibit kepada semua pemudik dan eks narapidana yang berprofesi sebagai petani. Adapun, petani yang akan mendapat bantuan harus terdaftar sebagai anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).

Selanjutnya, strategi jangka panjang untuk lima tahun ke depan hingga 2024. Strategi tersebut meliputi peningkatan produksi komoditas pertanian 7% per tahun, ekspor mencapai tiga kali lipat, dan menargetkan jumlah petani milenial sebanyak 2,5 juta orang.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...