Indef: Pemerintah Harus Diversifikasi Komoditas pada Lumbung Pangan

Rizky Alika
11 Juli 2020, 06:00
Ilustrasi, Presiden Joko Widodo meninjau lahan yang akan dijadikan "Food Estate" atau lumbung pangan baru di Kapuas, Kalimantan Tengah. Peneliti Indef berharap pemerintah mengembangkan lebih dari satu komoditas pangan pada program lumbung pangan.
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.
Ilustrasi, Presiden Joko Widodo meninjau lahan yang akan dijadikan "Food Estate" atau lumbung pangan baru di Kapuas, Kalimantan Tengah. Peneliti Indef berharap pemerintah mengembangkan lebih dari satu komoditas pangan pada program lumbung pangan.

Sementara 79.500 Ha sisanya berupa semak belukar, sehingga perlu dilakukan pembersihan (land clearing), tanpa perlu dilakukan cetak sawah kembali, dan peningkatan irigasi. Proyek ini telah menjadi salah satu Program Strategis Nasional (PSN) 2020-2024.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, optimalisasi lahan rawa ini dinilai menjadi salah satu terobosan yang tengah fokus dilakukan untuk meningkatkan atau mengamankan ketersediaan beras dalam negeri sehingga kebutuhan dapat dipenuhi secara mandiri.

"Presiden Jokowi menginstruksikan kepada saya untuk mempersiapkan Provinsi Kalimantan Tengah menjadi lumbung pangan," ujar dia.

Ia menjelaskan, pengembangan lahan food estate bukan membuka kembali lahan eks pengembangan lahan gambut (PLG). Namun, mengoptimalkan pemanfaatan lahan exsisting eks PLG dan non-eks PLG untuk pangan.

Lahan ini, merupakan lahan rawa yg meliputi rawa pasang surut dan lebak. Lahan tersebut mengandung dominan tanah mineral dibanding tanah gambut. Gambut yang ada umumnya gambut dangkal-sedang atau kurang dari 1 meter.

(Baca: Jokowi Bakal Bentuk Badan Pengembangan Lumbung Pangan Nasional )

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...