Kementerian BUMN Pelajari Perjanjian Damai Merpati dengan Kreditur

Image title
16 November 2018, 08:31
Gedung BUMN
Katadata
Gedung Kementerian BUMN di Kawasan Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Senin, (17/11/2014).

Aloy mengatakan, hal itu terjadi dalam persidangan sehingga dia tidak mau berkomentar banyak soal itu, termasuk soal sikap Kementerian BUMN dalam menengahi kedua pihak. "Kami menghormati putusan pengadilan," kata Aloy.

Investor Harus Kredibel

Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Hadiyanto mengatakan, keputusan tidak pailitnya Merpati ini akan dikawal oleh Kementerian Keuangan. "Kalau tidak jadi pailit, ya kita mengikuti terus selanjutnya apa, restrukturisasinya seperti apa, prosesnya seperti apa, rencana bisnis ke depannya apakah robust (kuat) atau tidak," kata Hadiyanto, di Jakarta, Rabu (14/11).

Dia juga akan mengawasi investor yang ingin masuk ke Merpati. Investor tersebut harus benar-benar kredibel, memiliki uang untuk menyuntikkan modal ataupun memiliki latar belakang bergerak di industri penerbangan. Pihaknya juga akan mengawasi skema pembiayaannya untuk menyelamatkan Merpati, apakah berhasil atau tidak.

Direktur Utama PT Perusahaan Pengelolaan Aset (PPA) Henry Sihotang pernah mengatakan, investor swasta yang tertarik masuk ke Merpati merupakan perusahaan swasta lokal yang bekerja sama dengan investor luar negeri untuk mendanai suntikan modal ini.

Namun, dia mengaku belum bisa memberitahukan siapa investor tersebut. Dia hanya memberi petunjuk bahwa investor swasta ini sempat menjalankan bisnis di bidang maskapai penerbangan. PT Intra Corpora Asia disebut-sebut sebagai calon investor Merpati. Perusahaan ini dimiliki oleh Kim Johanes Mulia dan pernah mengendalikan Kartika Airlines.

(Baca: GMF Berencana Kembangkan Fasilitas Perawatan Pesawat di Papua)

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...