Seberapa Efektif Aksi Boikot Produk Prancis terhadap Brand Perusahaan?

Image title
Oleh Ekarina
2 November 2020, 19:15
Boikot Produk Prancis, Brand, Merek, Produk, Media Sosial, Pabrik, Investasi.
ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/wsj.
Pengunjuk rasa melakukan aksi boikot Presiden Prancis Emmanuel Macron di kawasan Nol Kilometer Yogyakarta, DI Yogyakarta, Jumat (30/10/2020). Aksi tersebut sebagai bentuk protes dan kecaman terhadap pernyataan yang dilontarkan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dianggap menghina umat Islam.

Alhasil, aksi boikot tidak hanya berdampak terhadap merek itu sendiri, tetapi juga ke konsumen. Karena boikot dilakukan tidak hanya oleh konsumen tapi peretail tertentu di daerah.

Imbasnya, konsumen yang tidak terpengaruh oleh isu ini juga akan kehilangan akses kepada merek-merek yang selama menjadi pilihan mereka, baik karena preferensi kualitas dan harga.

Sementara mengenai lama tidaknya dampak boikot, menurutnya bergantung pada kecepatan dan kualitas dari komunikasi publik dari perusahaan untuk menanggapi dan  menjawab keresahan tersebut.

Terlebih, sumber penolakan bukan berasal dari internal perusahaan atau merek itu sendiri. "Merek harus memiliki kemampuan untuk memisahkan diri dari sumber masalah dan menyatakan posisinya dengan jelas terhadap isu terkait," ujar dia.

Brand Prancis di Indonesia 

Prancis memiliki sejumlah brand ternama yang cukup dikenal di Indonesia, mulai dari produk mewah di industri fesyen dan kecantikan, otomotif, produk konsumsi, retail dan sebagainya. Sebut saja  Danone, Peugeot, Louis Vuitton, Channel, Chloe, Garnier, Loreal, Carrefour, Airbus hingga merek susu bayi SGM. 

Corporate Communication Director Danone Indonesia, Arief Mujahidin enggan berkomentar banyak mengenai aksi boikot.

Dia menegaskan, produk seperti SGM dan Aqua sebagai produk yang sudah lama dibangun dan diproduksi di Indonesia dengan tenaga kerja dan konsumen lokal. 

"Kami akan terus berbuat untuk membantu menyediakan produk bernutrisi untuk mendukung generasi masa depan, serta menawarkan hidrasi sehat untuk memenuhi kebutuhan hidrasi keluarga Indonesia" ujarnya kepada katadata.co.id.

Aqua pertama kali didirikan pada 1973 oleh Tirto Utomo melalui PT Golden Missisipi sebagai perusahaan air minuman dalam kemasan (AMDK) pertama di Indonesia. Pabrik mereka pertama mereka pertama kali didirikan di Pondok Ungu, Bekasi dan terus meluas ke Jawa Timur. 

Pada 1998, aliansi strategis antara Tirta Investama dan Danone terbentuk. Melalui Danone Asia Holding Pte.Ltd sebagai, pemegang saham minoritas  Tirta Investama , PT Aqua golden Misssipi dan PT Tirta Sibayakindo sepakat bersinergi membentuk Grup Aqua.

Pada 2000 Aqua mulai mencantumkan merek Danone di seluruh kemasannya. Lalu pada  2001, Danone meningkatkan kepemilikan saham di Tirta Investama sehingga Danone menjadi pemegang saham mayoritas Grup Aqua. Di tahun yang sama, Aqua menghadirkan kemasan botol kaca baru 380 ml.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...