Cek Data: Sengkarut Data Anggaran Pertahanan dalam Debat Capres

Reza Pahlevi
10 Januari 2024, 09:47
Dalam debat ketiga pada Minggu, 7 Januari lalu masing-masing capres mempersoalkan alokasi anggaran pertahanan yang rendah. Seperti apa sebenarnya postur alokasi anggaran militer Indonesia saat ini?
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
Capres nomor urut dua Prabowo Subianto (kiri) menyampaikan pendapat disaksikan capres nomor urut satu Anies Baswedan (kanan), dan capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo saat adu gagasan dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).

Program profesionalisme dan kesejahteraan prajurit yang memiliki anggaran terbesar ketiga pertumbuhannya cenderung stagnan sejak 2021. Pada 2021, belanja program ini tercatat sebesar Rp11,57 triliun. Dalam APBN 2024, program ini mendapat anggaran sebesar Rp12,37 triliun seiring dengan kebijakan kenaikan gaji pegawai negeri sipil (PNS), aparatur sipil negara (ASN), dan anggota TNI/ Polri.  

Kekuatan TNI Belum Memadai

Lebih kecilnya anggaran alutsista daripada dukungan manajemen ini membuat target minimum essential forces (MEF) TNI masih jauh dari target. MEF adalah standar kekuatan pokok dan minimum agar TNI dapat menghadapi ancaman aktual dan memiliki efek tangkal tinggi. Selama ini, capaian MEF TNI dihitung lewat variabel alutsista.

Dalam Rencana Strategis Kedeputian Bidang Koordinasi Pertahanan Negara 2020 – 2024,  MEF ditargetkan naik bertahap dari 72% pada 2020 menjadi 100% pada 2024. Namun, kenyataannya MEF cenderung stagnan dan tercatat sebesar 63,48% pada 2022.

Nota Keuangan APBN 2024 juga mencatat, “capaian MEF sulit meningkat karena banyak alutsista yang sudah habis masa pakainya tapi belum diperbarui, mengingat anggaran yang dibutuhkan untuk membeli alutsista memerlukan porsi APBN yang cukup besar.”

Riset Laboratorium Indonesia 2045 yang mengutip data International Institute for Strategic Studies (IISS) juga mencatat mayoritas alutsista aktif Indonesia berstatus bekas per Oktober 2022. Kebanyakan alutsista bahkan masuk generasi sangat lawas dan lawas.

Alutsista generasi sangat lawas (produksi di bawah 1970) mencakup 29% dari alutsista aktif. Lalu, generasi lawas (produksi 1970 – 1999) mencakup 36% alutsista aktif. Sisanya 35% baru masuk generasi mutakhir (produksi di atas 2000).

Referensi

Bank Dunia. Military expenditure (current USD). (Akses 8 Januari 2024)

Bank Dunia. Military expenditure (% of GDP). (Akses 8 Januari 2024)

Kementerian Keuangan. 2023. Nota Keuangan APBN 2024. (Akses 8 Januari 2024)

Kementerian Keuangan. Portal Data APBN. (Akses 8 Januari 2024)

Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. 2019. Rencana Strategis Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara. (Akses 9 Januari 2024)

Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. 2022. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara Triwulan IV Tahun 2021. (Akses 9 Januari 2024)
Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. 2023. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara Triwulan IV Tahun 2022. (Akses 9 Januari 2024)

Kementerian Pertahanan. 2021. Keputusan Menteri Pertahanan Nomor: Kep/1355/XI/2021 tentang Kode Program dan Anggaran Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia. (Akses 9 Januari 2024)

Kementerian Pertahanan. 2021. Keputusan Sekretaris Jenderal Nomor: Kep/195/II/2022 tentang Kode Program Unit Organisasi Kementerian Pertahanan Tahun Anggaran 2022. (Akses 9 Januari 2024)

Kementerian Pertahanan. 2016. Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 28 Tahun 2016 tentang Sistem Program dan Anggaran Pertahanan Negara. (Akses 9 Januari 2024)

Laboratorium Indonesia 2045. 2023. Tren Pasar Senjata Global dan Pengembangan Industri Pertahanan Indonesia. (Akses 9 Januari 2024)

---------------

Jika Anda memiliki pertanyaan atau informasi yang ingin kami periksa datanya, sampaikan melalui email: cekdata@katadata.co.id

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...