5 Sebab Teknologi Tak Maksimal Dukung Belajar dari Rumah Saat Pandemi

Fahmi Ahmad Burhan
12 Juni 2020, 15:38
5 Sebab Teknologi Tak Maksimal Dukung Belajar dari Rumah Saat Pandemi
ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/foc.
Ilustrasi, dua murid sekolah dasar mengikuti proses belajar di rumah melalui siaran televisi akibat pandemi COVID-19 di Perum Widya Asri, di Serang, Banten, Selasa (14/4/2020).

Pemerintah belum memutuskan untuk membuka kembali sekolah dalam waktu dekat, menjelang fase normal baru (new normal). Di satu sisi, ahli informasi dan teknologi (IT) serta peneliti pendidikan menilai, ada lima hal yang membuat metode belajar dari rumah tak efektif.

Pertama, platform video streaming seperti Zoom, WhatsApp video, dan lainnya, tak dilengkapi fitur-fitur yang khusus mendukung proses belajar-mengajar. Di Indonesia, belum ada aplikasi maupun situs web video streaming yang secara khusus mendukung belajar dari rumah.

Kedua, akses internet yang terbatas di beberapa daerah. “Kalau internet di suatu daerah bagus, boleh saja streaming untuk belajar online. Kalau tidak, jangan,” kata pakar keamanan siber di Vaksincom Alfons Tanujaya kepada Katadata.co.id, Jumat (12/6).

Ketiga, menggunakan beragam saluran komunikasi untuk proses belajar-mengajar. Sedangkan platform video call yang ada seharusnya difokuskan untuk koordinasi antara guru dan murid.

(Baca: Tahun Ajaran Baru Mulai 13 Juli, Kapan Sekolah di DKI Akan Dibuka?)

Hal itu karena ketiadaan fitur khusus yang mendukung proses belajar-mengajar pada platform, juga terbatasnya akses internet. “Jadi, bukan streaming-nya yang diperlukan, tetapi koordinasi, kontrol dan komunikasi," ujar Alfons.

Keempat, pakar teknologi dari Communication Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persadha mengatakan, belum ada kurikulum darurat di tengah pandemi corona. Padahal, pandemi Covid-19 mengubah cara belajar.

Oleh karena itu, menurutnya pemerintah harus menyediakan platform khusus yang mendukung proses belajar-mengajar dari rumah. Lalu, mengkaji metode belajar yang efektif.

"Aplikasi sudah ada, Ruangguru dan Zenius yang akses penuhnya gratis. Namun kembali lagi, ada fungsi guru yang harus hadir," ujar Pratama.

(Baca: Kemenag dan Telkomsel Sediakan Kuota Murah Bagi 80 Ribu Madrasah)

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...