Peluang Bitcoin Tembus Rekor Baru Efek Biden hingga PayPal

Desy Setyowati
9 November 2020, 16:00
resesi, milenial, investor, virus corona, emas, investasi, mata uang kripto, bitcoin, Amerika, cryptocurrency, PayPal, Joe Biden, donald trump, pilpres,
PXHERE.com
Harga Bitcoin melesat di atas Rp 200 juta per koin.

Harga  bitcoin menyentuh US$ 15.913 (Rp 223,8 juta) per koin pada Pukul 8.59 WIB akhir pekan lalu (6/11), ketika beberapa media internasional melaporkan Joe Biden mengalahkan Donald Trump dalam pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS). Harga mata uang digital ( cryptocurrency) ini juga beberapa kali melonjak saat PayPal menyatakan dukungan dan periode pengurangan pasokan (halving day).

Dalam sebulan terakhir, harga bitcoin naik hampir 50%. Sejak awal tahun (year to date/ytd), kenaikannya 115% atau melebihi emas yang hanya 30%. Meski begitu, harganya belum mengalahkan rekor US$ 20 ribu per koin pada Desember 2017 lalu.

Advertisement

Kepala analis teknis di Token Metrics Bill Noble mengatakan, salah satu penopang penguatan harga bitcoin yakni kemenangan Biden. Alasannya, partai pengusung Trump, Republik mempertahankan 23 kursi Senat, sementara Demokrat 12  kursi berdasarkan laporan CNN Internasional pekan lalu (4/11). Namun Demokrat diprediksi tetap menguasai parlemen.

Bill menilai, kondisi tersebut akan mempersulit proses pengambilan kebijakan oleh Biden. Alhasil, bank sentral AS, Federal Reserve akan dipaksa mencetak lebih banyak uang untuk mendukung perekonomian. Ini akan menekan dolar AS dan memicu inflasi.

“Secara teori, kondisi tersebut akan memaksa investor mencari alternatif investasi, seperti emas dan bitcoin,” demikian kata Bill dikutip dari Business Insider, akhir pekan lalu (8/11). "Bitcoin akan menjadi ‘gelombang pasang’ yang mengangkat semua kapal. Itu bisa termasuk saham.”

The Fed memangkas suku bunga acuan (Fed Fun Rate/FFR) pada awal tahun ini ke kisaran 0% hingga 0,25%. Level ini terus dipertahankan hingga Oktober lalu. Ini untuk mendukung perekonomian AS di tengah krisis akibat pandemi corona.

Bank sentral AS juga mengajukan angggaran stimulus lebih dari US$ 3 miliar untuk mengatasi pandemi Covid-19. Namun negosiasi kongres dengan Gedung Putih terkait dana itu ditunda hingga pilpres usai.

Sepakat dengan Bill, kepala investasi di hedge fund cryptocurrency Arca, Jeff Dorman mengatakan bahwa bitcoin akan melonjak usai pemilu AS. Ia memang menilai, bitcoin dan aset berisiko lainnya tidak bergantung pada siapa yang memenangkan pilpres, karena mereka akan mengabaikan ketidakpastian pasar terlepas dari hasilnya.

Mayoritas investor lebih ingin tahu partai mana yang menguasai kongres dan senat. "Demokrat lebih baik untuk lindung nilai inflasi, tetapi selama ada pemenang yang jelas di beberapa titik, semuanya akan lebih tinggi," ujar pria yang berkecimpung di bidang manajemen aset selama 17 tahun itu.

Namun, kemenangan Joe Biden akan lebih baik bagi bitcoin dan emas dalam jangka panjang. Ini menyiratkan tingkat pengeluaran pemerintah yang jauh lebih tinggi dibandingkan sebelumnya.

Faktor kedua yakni dukungan perusahaan pembayaran PayPal pada Oktober lalu. Ini menambah daftar korporasi yang menggunakan bitcoin, selain Microstrategy, Square, JP Morgan dan Bank of America. Raksasa layanan pembayaran ini berencana mengadopsi bitcoin pada bisnis anak usahanya, Venmo.

Berdasarkan data Bloomberg, PayPal memiliki lebih dari 346 juta pengguna aktif. Sebanyak 26 juta di antaranya pedagang online.

Sedangkan JPMorgan Chase mulai menawarkan layanan setoran, penarikan, dan transfer ke pelanggan bursa cryptocurrency Coinbase dan Gemini. Ini dilakukan kurang dari tiga tahun setelah CEO Jamie Dimon menyebut bitcoin sebagai penipuan.

Dorman menilai bahwa itu tidak serta merta memicu bull market, tetapi akan menurunkan faktor kekhawatiran atas pasar aset digital. "Kebanyakan orang konservatif di Wall Street tidak ingin menjadi yang pertama dan terakhir," katanya. "Begitu ada preseden yang ditetapkan, itu membuka pintu air bagi semua orang. Itu saja tidak cukup untuk memulai siklus bull, tetapi setidaknya meningkatkan permintaan bitcoin.”

Faktor ketiga yakni pengurangan pasokan (halving day) setiap empat tahun sekali. Bitcoin reward halving adalah mekanisme baku pada sistem blockchain untuk mengendalikan jumlah koin yang tercipta di setiap 210 ribu blok per 10 menit.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement