Deretan Startup yang Bersiap Menyusul IPO Bukalapak: GoTo – Tiket.com

Desy Setyowati
6 Agustus 2021, 13:08
ipo bukalapak, saham bukalapak, saham buka, bukalapak, ipo unicorn, goto, traveloka
ANTARA FOTO/ Reno Esnir/foc.
Karyawan melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (8/1/2021).

IPO Bukalapak digelar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini (6/8). Setidaknya ada lima startup yang berencana mencatatkan saham perdana, termasuk gabungan Gojek dan Tokopedia atau GoTo, serta Traveloka.

Nilai penawaran IPO Bukalapak Rp 21,9 triliun. “Ini IPO terbesar sepanjang sejarah bursa,” kata President Director Bukalapak Rachmat Kaimuddin saat konferensi pers virtual, Jumat (6/8).

Itu berasal dari penawaran 25,76 miliar unit saham biasa, yang mewakili 25% dari seluruh modal setelah IPO.

Saham BUKA itu pun diminati oleh investor. BEI mencatat, ada sekitar 96 ribu investor yang berpartisipasi dalam pencatatan saham perdana atau IPO unicorn itu.

Harga saham Bukalapak pun naik 24,71% dibanding saat penawaran Rp 850, yakni sempat menyentuh Rp 1.060 per lembar.

Selain Bukalapak, ada beberapa startup yang berencana IPO. Yang terbaru, penyelenggara teknologi finansial (fintech) Kredivo  mempertimbangkan IPO di dua bursa.

Pada tahap awal, Kredivo akan menjadi perusahaan publik di bursa Amerika Serikat (AS), Nasdaq awal tahun depan. “Mempertimbangkan kebutuhan capital (modal), kami memilih bursa efek yang dalam di Nasdaq,” kata Co-Founder sekaligus CEO FinAccel Akshay Garg dalam konferensi pers virtual, Selasa (3/8).

Kredivo juga mempertimbangkan melantai di BEI. “Ini tidak menutup kemungkinan,” ujar Akhsay.

Fintech lending itu pun berfokus pada tiga prioritas yakni pengembangan produk, ekspansi ke pasar lain di Asia Tenggara, dan menyasar lini bisnis lain. “Sekarang secara resmi kami memiliki penilaian di publik. Kami unicorn dan itu bisa dipertimbangkan,” ujarnya.

Berikutnya Tiket.com yang mengkaji IPO lewat merger dengan perusahaan akuisisi bertujuan khusus alias SPAC. Sumber Bloomberg yang mengetahui masalah ini menyampaikan, startup ini dalam pembicaraan untuk merger SPAC atau perusahaan ‘cek kosong’ COVA Acquisition Corp.

Entitas gabungan keduanya berpotensi menghasilkan valuasi US$ 2 miliar. “Merger betujuan untuk IPO,” kata sumber dikutip dari Bloomberg, pada Mei (19/5).

SPAC disebut perusahaan cek kosong karena tidak memiliki operasi apa pun. Perusahaan jenis ini merupakan sarana investasi yang dibuat khusus untuk mengumpulkan dana para orang kaya.

Sumber mengatakan, untuk merger, Tiket.com mendapatkan bantuan dari perusahaan investasi global Goldman Sachs Group yang bertindak sebagai penasihat.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...