Mantan Bos Google Sebut 5G AS Kalah Jauh dari Cina

Fahmi Ahmad Burhan
18 Februari 2022, 10:43
5g, 6g, internet, cina, amerika, tiongkok
ANTARA FOTO/REUTERS/Jason Lee
Tanda 5G terpasang di World 5G Exhibition di Beijing, Cina, Jumat (22/11/2019).

Mantan CEO Google Eric Schmidt menilai, pengembangan jaringan internet generasi kelima atau 5G di Amerika Serikat (AS) menyedihkan. Menurutnya, pengembangan 5G di AS tertinggal jauh dibandingkan Cina.

Schmidt mengemukakan pendapatnya itu dalam tulisan di op-ed, Wall Street Journal. Ia menulis bersama seorang profesor pemerintahan di Harvard, Graham Allison.

Keduanya beranggapan bahwa AS jauh tertinggal di hampir setiap dimensi pengembangan 5G. Padahal, negara-negara lain, termasuk Cina tengah berlomba-lomba untuk memimpin pasar.

“Ini karena keragu-raguan pemerintah AS. Jadi, Amerika jauh di belakang Cina dalam perlombaan untuk membangun teknologi 5G," kata Schmidt dikutip dari CNBC Internasional, Kamis (17/2).

Menurutnya, AS kalah dari Cina dalam hal kecepatan unduhan 5G rata-rata. Berdasarkan data Speedtest, kecepatan unduh rata-rata 5G di Cina 299 megabit per detik (Mbps) per kuartal III 2021. Sedangkan, AS 93,73 Mbps.

“Padahal, kecepatan internet menjadi kunci kemajuan utama 5G. Ini memungkinkan domain dan aplikasi memberikan implikasi ekonomi serta keamanan nasional yang kuat,” kata Schmidt dan Allison.

Perusahaan telekomunikasi AS juga kalah saing dari Cina. Menurut keduanya, meskipun terkena sanksi AS, raksasa teknologi asal Tiongkok Huawei tetap memimpin pasar.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...