Apa Itu Startup, Cara Kerja, dan Tahapan Bisnisnya

Fahmi Ahmad Burhan
7 Juni 2022, 12:47
startup, phk, apa itu startup
123rf.com/Sergey Nivens
Ilustrasi bisnis, startup

Startup di beberapa negara, termasuk Indonesia, marak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Meski begitu, sejumlah investor tetap optimistis dengan perkembangan perusahaan rintisan di Tanah Air.

Forbes menyebutkan, startup adalah perusahaan baru yang didirikan mengembangkan produk atau layanan unik. Kemudian membawanya ke pasar dan membuatnya tak tergantikan bagi pelanggan.

Berakar pada inovasi, startup bertujuan memperbaiki kekurangan produk yang sudah ada atau menciptakan kategori barang dan jasa yang sama sekali baru. “Itu sebabnya banyak startup yang dikenal di industri masing-masing sebagai ‘pengganggu’,” demikian dikutip dari Forbes, pada Februari (4/2).

Bagaimana Cara Kerja Startup?

Pada tingkat tinggi, startup bekerja seperti perusahaan lain. Sekelompok karyawan bekerja sama menciptakan produk.

Namun, yang membedakan startup dari bisnis lain adalah cara mereka melakukannya.

Perusahaan biasa menduplikasi apa yang telah dilakukan sebelumnya. Misalnya, calon pemilik restoran dapat mewaralabakan restoran yang sudah ada.

Itu artinya, mereka bekerja dari template yang sudah ada tentang bagaimana bisnis seharusnya bekerja.

Sedangkan startup membuat template yang sama sekali baru. Dalam industri makanan misalnya, Gojek, Grab hingga Yummy membuat restoran yang hanya melayani pemesanan online atau dikenal dengan cloud kitchen.

Ada faktor kunci lain yang membedakan startup dengan perusahaan lain, yakni kecepatan dan pertumbuhan. Perusahaan rintisan bertujuan membangun ide dengan sangat cepat.

Mereka sering melakukan hal itu melalui proses yang disebut iterasi. Startup terus meningkatkan produk melalui umpan balik (feed back) dan data penggunaan.

Seringkali, startup memulai dengan kerangka dasar produk yang disebut produk minimal yang layak atau minimum viable product (MVP) yang akan diuji dan direvisi hingga siap dipasarkan.

Startup memiliki risiko besar ketika baru meluncurkan produk pertama. Produk mereka belum tentu diterima masyarakat, meskipun telah dibuat lengkap dengan biaya yang tinggi. Oleh karena itu, strategi MVP biasa diterapkan oleh mereka.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...