Surplus Neraca Dagang Maret Diramal Tinggi karena Perang Ukraina

Abdul Azis Said
18 April 2022, 08:28
neraca dagang, neraca dagang maret, surplus neraca dagang
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.
Pekerja melakukan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (15/5/2020).

Neraca dagang Maret diperkirakan masih akan surplus, sekalipun tak sebesar bulan sebelumnya. Kenaikan harga komoditas imbas perang Ukraina akan menopang besarnya pertumbuhan ekspor.

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan, neraca dagang Maret surplus US$ 2,89 miliar. Surplus ini turun dibandingkan bulan sebelumnya US$ 3,82 miliar.

Meski demikian, surplus tersebut masih cukup besar dan melanjutkan tren surplus selama hampir dua tahun.

"Kenaikan harga komoditas global di tengah perang Rusia-Ukraina tetap menjadi alasan utama terjadinya surplus besar. Ini sangat mendukung kinerja ekspor Indonesia," ujarnya dalam riset, dikutip Senin (18/4).

Kinerja ekspor diperkirakan tumbuh 26,33% dari tahun ke tahun (year on year/yoy). Kinerja ini ditopang oleh pengiriman batu bara dan minyak sawit mentah atau CPO.

Meski begitu, ada risiko volume perdagangan global yang lebih rendah karena banyak mitra dagang utama Indonesia berjuang melawan kenaikan inflasi. Selain itu, aktivitas manufaktur Cina melemah akibat upaya pemerintah menerapkan kebijakan zero covid-19.

Sedangkan impor diperkirakan tumbuh 20,9% yoy. Kondisi ini ditopang membaiknya permintaan domestik seiring mobilitas yang makin longgar, sektor manufaktur yang masih ekspansi, dan kenaikan harga minyak.

Masih tingginya impor juga karena periode musiman yakni permintaan meningkat sejak persiapan ramadan hingga lebaran.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede juga memperkirakan surplus neraca dagang US$ 2,89 miliar. Kinerja ekspor akan ditopang kenaikan harga CPO 14,8% dari bulan ke bulan (month to month/mtm) dan batu bara 46% mtm. Secara volume juga diramal meningkat.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...