Akun Pelapak E-Commerce yang Jual Gula Mahal Diblokir dan Izin Dicabut

Fahmi Ahmad Burhan
20 Maret 2020, 19:15
Jual Gula Mahal, Akun Pelapak E-Commerce Diblokir dan Dicabut Izin Usaha
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Ilustrasi, warga membeli beras dan gula di stand bulog yan tersedia di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (18/3/2020).

Ketika harga jauh di atas normal, maka sistem akan mendeteksi itu. "Ketika diidentifikasi, daftar yang tidak memenuhi kriteria, segera ditindaklanjuti untuk menghapusnya atau melarang penjual jika perlu," ujar Aditya.

Selain itu, Shopee bekerja sama dengan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) dalam menyediakan gula dan bahan pokok lainnya. (Baca: Shopee Andalkan Algoritma untuk Tekan Lonjakan Harga Masker Kesehatan)

Sebelumnya, Kemendag menemukan ada pelapak yang menjual harga gula 70% di atas harga eceran tertinggi (HET) Rp 12.500 per kilogram. Kementerian bakal menindak pedagang tersebut.

"Kalau jual gulanya masih di harga tinggi ya kami tegur. Kalau perlu kami bekukan atau cabut (izinnya)," kata Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Veri Anggrijono di Carrefour Duta Merlin, Jakarta, kemarin (19/3).  

Apalagi, kementerian menemukan produk gula oplosan di salah satu platform e-commerce besar. Produk tersebut bahkan dilabeli dengan merek gula tertentu.

Berdasarkan pantauan katadata.co.id, ada pelapak di Bukalapak yang menjual gula pasir Rose Brand Rp 22 ribu-Rp 25 ribu per kilogram. Selain itu, Gulaku dibanderol Rp 20 ribu per kilogram.  

Harga gula Rose Brand di Tokopedia berkisar Rp 26 ribu-Rp 27 ribu per kilogram. Sedangkan merek Gulaku sekitar Rp 12.500-Rp 30 ribu per kilogram.

(Baca: Stok Cukup, Satgas Pangan Cabut Pembatasan Belanja Bahan Pokok)

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...