Minat Besar Bisnis Indonesia Adopsi Artificial Intelligence

Desy Setyowati
22 Oktober 2018, 17:47
inovasi digital
123rf.com

(Baca juga: Dari E-Commerce hingga Perbankan, Chatbot Gantikan Operator)

Grab bakal memanfaatkan data lebih dari 2 juta mitra pengemudi di Asia Tenggara sebagai bahan penelitian. "Kami memiliki misi mengatasi tantangan kompleks di Asia Tenggara, seperti kemacetan," kata CEO dan Co- founder Grab Anthony Tan dikutip dari nus.edu.sg, Rabu (18/7) lalu.

Hasil penelitian ini akan dimanfaatkan untuk menentukan layanan transportasi yang cocok di masing-masing negara di Asia Tenggara. Ia berharap, kemacetan dan tantangan lainnya bisa diatasi melalui layanan Grab seperti grabshuttle, grabshare, ataupun grabhitch.

Pengembang platform bisnis digital asal Jerman, Software AG juga baru saja membuka kantor perwakilannya di Indonesia. Perusahaan teknologi menyediakan layanan AI, big data dan lainnya kepada para kliennya seperti Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN), Bank Mandiri, hingga perusahaan telekomunikasi seperti PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom).

Mengutip dari Swa, Vice President, Software AG Asia Anneliese Schulz mengatakan, Indonesia merupakan pasar penting bagi perusahaannya selama lebih dari satu dekade terakhir.

(Baca juga: Google Pungut Rp 600 Ribu untuk Setiap Penjualan HP Android)

“Pembukaan kantor kami di Jakarta menandai komitmen kami untuk membantu perusahaan Indonesia mempercepat transformasi digital mereka dan memberikan akses penuh terhadap produk dan pakar industri kami," ujarnya.

Terkait pemanfaatan artificial intelligence, perusahaan teknologi Appier bersama dengan Forrester melakukan penelitian terhadap 260 perusahaan di delapan negara pada 2017. Dalam studi bertajuk 'Artificial Intelligence Is Critical To Accelerate Digital Transformation In Asia Pacific' tersebut, 65% responden Indonesia mengadopsi kecerdasan buatan.

Alhasil, Indonesia menempati peringkat pertama dalam hal adopsi kecerdasan buatan dalam bisnis. Sementara Tiongkok di posisi kedua dengan 63% responden yang mengadopsi artificial intelligence, dan India di posisi ketiga dengan raihan 62%.

Dari pemaparan responden, umumnya artificial intelligence diaplikasikan dengan tujuan untuk efisiensi pada kegiatan operasional dan meningkatkan pengalaman pelanggan. Proses bisnis diharapkan menjadi lebih sederhana dan risiko bisnis berkurang. artificial intelligence juga akan meningkatkan keterlibatan pelanggan, termasuk mengambil wawasan pengguna sebagai bekal inovasi produk.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...