Tren Belanja Pangan secara Daring Terus Tumbuh

Hari Widowati
9 Agustus 2018, 16:05
Giant
ANTARA FOTO/FB Anggoro
Konsumen berbelanja di sebuah supermarket.

Associate Vice President of O2O Business Bukalapak Rahmat Danu Andika membenarkan adanya peningkatan e-grocery di kalangan penggunanya. "Dari 50 juta pengguna Bukalapak, sekitar 40% pernah berbelanja e-grocery," kata Rahmat. Pada semester I 2018, penjualan produk ready to drink (RTD) di Bukalapak telah mencapai puluhan juta minuman, baik melalui marketplace maupun distribusi ke Usaha Kecil Menengah (UKM) Warung yang menjadi agen Bukalapak.

Meski e-grocery dan e-commerce makin populer, Rahmat menilai, perkembangan ini tidak akan mematikan toko tradisional. "Kalau sekarang belanja dari supermarket terdekat butuh waktu lama untuk delivery, pada 2025 bisa dalam 10 menit sampai ke rumah karena dikirim dari warung terdekat," ujarnya. Perubahan kebiasaan berbelanja ini akan mendorong toko tradisional menjadi lebih modern dengan memanfaatkan teknologi digital.

Happy Fresh, perusahaan rintisan yang fokus menggarap bisnis e-grocery, juga menegaskan hal ini. Managing Director HappyFresh Indonesia Filippo Candrini, mengatakan produk yang paling banyak dibeli dari kategori RTD adalah susu dan air mineral. "Kami melihat konsumen di Indonesia mencari produk yang dibutuhkan secara daring kemudian membeli produk kemasan, makanan kering, dan produk makanan segar," ujar Candrini.

HappyFresh bekerja sama dengan sepuluh pengelola jaringan retail terkemuka di Indonesia. Layanannya mencakup wilayah Jakarta dan sekitarnya, Bandung, serta Surabaya. Selain di Indonesia, perusahaan juga beroperasi di Malaysia dan Thailand.

"E-grocery merupakan segmen bisnis yang menarik karena big data dari pesanan konsumen bisa digunakan untuk kebutuhan berikutnya, misalnya merekomendasikan produk apa yang sedang banyak dicari konsumen," kata Candrini. HappyFresh juga menyatakan dapat membantu kinerja perusahaan retail tradisional menjadi lebih baik dengan mendorong pemasaran sesuai preferensi konsumen.  Ia memprediksi perkembangan e-grocery dalam 2-5 tahun ke depan akan lebih besar seiring dengan pertumbuhan daya beli milenial, penggunaan sistem pembayaran online, dan masyarakat yang lebih terkoneksi dengan internet.

(Baca: Fajrin Rasyid Ditunjuk Jadi Presiden Bukalapak)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...